Tanjung Selor (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, menyusun peta konflik untuk menciptakan keamanan sekaligus mencegah konflik sosial.

“Kita butuh peta konflik seperti radar yang bisa mendeteksi potensi konflik sejak dini," kata Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang di Tanjung Selor, Rabu.

Ia menekankan pentingnya pemetaan konflik dan menegaskan bahwa konflik adalah hal kompleks yang bisa muncul dari berbagai ketidakseimbangan.

"Konflik itu seperti gunung es, apa yang terlihat di permukaan belum tentu akar masalahnya," ujar Zainal.

Ia menjelaskan bahwa konflik bisa muncul dari masalah sosial, ekonomi, hingga politik. Salah satu tantangan dalam penanganan konflik di Kaltara adalah perlunya data yang komprehensif tentang potensi konflik.

Dengan adanya peta konflik, ia optimistis pemerintah daerah bisa lebih proaktif dalam mencegah terjadinya konflik. Peta ini juga akan menjadi acuan dalam menyusun rencana aksi untuk mengatasi konflik yang sudah terjadi.

Zainal mengapresiasi kerja sama antara Pemprov Kaltara dengan Unhas dalam menyusun peta konflik ini.

Ia juga optimis hasil penelitian ini dapat menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan yang tepat.

"Kita harus belajar dari pengalaman masa lalu dan mencegah terjadinya konflik serupa di masa depan," tuturnya.

Pewarta : Muh. Arfan
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024