Tanjung Selor (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) dan Pemprov Sulawesi Utara menjalin kerja sama pengembangan industri perikanan dan kelautan.
"Langkah maju ini kami yakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan memacu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang dalam keterangan Pemprov Kaltara diterima di Tanjung Selor, Kamis.
Untuk diketahui, Gubernur Kaltara Zainal A Palilwang dan Wakil Gubernur Ingkong Ala melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, disambut Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus di Manado, Rabu (14/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Zainal memaparkan gambaran umum potensi perikanan Provinsi Kaltara. Ia pun menekankan pentingnya kolaborasi aktif dari seluruh stakeholder dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menindaklanjuti kunjungan kerja ini dengan aksi nyata di Kaltara.
Gubernur mengatakan, kurang lebih lima persen penduduk Kaltara berprofesi sebagai pelaku usaha perikanan.
“Profesi nelayan sekitar 18.519 orang, pembudidaya 24.677 orang, dan pengolah dan pemasar 388 UPI (unit pengolah ikan),” paparnya.
Di Kaltara, produksi perikanan budidaya sekitar 604.720 ton, produksi perikanan tangkap sekitar 36.867 ton, dan memiliki dua pelabuhan perikanan yang telah beroperasi yaitu, Tengkayu II Tarakan dan Sebatik Nunukan. Angka konsumsi ikan di Kaltara mencapai 40,69 kg per kapita per tahun.
Pada 2024 Kaltara bisa memproduksi rumput laut sebanyak 857.797,63 ton, udang windu 9.923,05 ton, dan bandeng 4.721,24 ton.
Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Ia memaparkan potensi perikanan Sulut yang juga signifikan, dengan produksi perikanan tangkap pada tahun 2024 mencapai 368.057 ton dan produksi perikanan budidaya sekitar 599.491 ton.
Komoditas unggulan Sulut meliputi ikan tuna, cakalang, tongkol, selar, malalugis, dan kembung.
Sulut memiliki 125 UPI dengan beragam teknologi, mulai dari pengalengan ikan (lima unit), pembekuan ikan (109 unit), hingga pengasapan ikan (tujuh unit). Pertukaran informasi dan pengalaman antara Kaltara dan Sulut diharapkan dapat memajukan teknologi pengolahan ikan di kedua provinsi.
Kerja sama ini diyakini menjadi wadah pengembangan industri perikanan dan kelautan yang berkelanjutan di Kaltara dan Sulut.
Sinergi kedua provinsi pun diyakin tidak hanya meningkatkan produksi dan nilai tambah produk perikanan, tetapi juga membuka peluang investasi baru, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah masing-masing.
"Langkah konkret dari kerja sama ini akan terus dinantikan untuk mewujudkan potensi maritim Indonesia, khususnya bagi Kaltara dan Sulut," kata Yulius Selvanus.
Baca juga: Kapolda Kaltara Pastikan 2 Oknum Polri Terlibat Narkoba Diproses Hukum
Baca juga: Polda Kaltara Bangun SPPG Dukung Program MBG di Bulungan