Bangun PLTA Sembakung, Hans Energy Mulai Lakukan Studi Amdal

id ,

Jakarta (Antaranews Kaltara) - Satu lagi perusahaan multinasional asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) akan berinvestasi di Kalimantan Utara (Kaltara). Hans Energy, perusahaan yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 150 Megawatt di Sungai Sembakung, Nunukan.

Perusahaan ini telah mengantongi izin dan sudah menyelesaikan Feasilibility Study (FS) dan sekarang sedang melakukan studi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal)-nya.

Untuk meminta masukan dan sarannya, kemarin (18/1/2018) tim penyusun Amdal yang berasal dari beberapa universitas ternama memaparkan rencana studi Amdal rencana pembangunan PLTA tersebut di depan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie.

"Saya cukup tahu dengan Hans Energy. Bahkan saya sudah melihat langsung perusahaannya yang ada di Tiongkok. Perusahaan ini memang cukup besar dan bonafide," kata Irianto.

Dikatakan, rencana Hans Energy untuk membangun PLTA di Sembakung, Nunukan sebenarnya sudah cukup lama. Bahkan izin lokasi dari Bupati Nunukan sudah sejak beberapa tahun lalu. "Perusahaan ini juga sudah melakukan FS dan memiliki izin-izinnya. Sekarang mereka sedang menyusun Amdal-nya," kata Gubernur.

Untuk tahap pertama, ungkapnya, Hans Energy akan membangun bendungan sekaligus PLTA dengan kapasitas 150 Megawatt. Dengan memanfaatkan potensi sungai Sembakung yang ada di wilayah tersebut. Di samping untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, dibangunnya bendungan sekaligus PLTA ini, kata Gubernur, diharapkan juga bisa mengatasi banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Oleh karenanya, melalui studi Amdal yang kini sedang dilakukan bisa dihasilkan gambaran konstruksi ataupun letak bendungan yang tepat. Tentunya, berdasarkan hasil kajian dan analisis secara teknis. "Saya juga cukup memahami soal Amdal. Makanya saya minta data-data teknisnya untuk saya pelajari," ujarnya di sela-sela mendengarkan paparan singkat dari tim akademisi yang sedang melakukan studi Amdal.

Untuk diketahui, selain PLTA Sembakung, ada beberapa perusahaan lainnya yang berminat membangun PLTA di Kaltara. Di antaranya ada PT Kayan Hydro Energi (KHE) di Sungai Kayan, Hyundai di Sungai Mentarang dan Serawak Energy Berhad di Sungai Malinau. Pemenuhan energi menjadi konsen utama investasi di Kaltara. Hal ini menurut Gubernur, menjadi pondasi atau dasar utama masuknya investasi lainnya.

"Yang mana yang cepat membangun. Harapan kita bisa secepatnya terealisasi. Soal perizinan dan fasilitas administrasi lainnya kita permudah. Dengan tentunya tetap berpedoman pada aturan yang ada," tutupnya.