Pertumbuhan Ekonomi 2017 Tercatat 6,59 Persen

id ,

Pertumbuhan Ekonomi 2017 Tercatat 6,59 Persen

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie. (dok humas)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) – Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara (Kaltara) kembali menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim-Kaltara melalui situs resminya juga mencatat, total pertumbuhan ekonomi Kaltara pada tahun lalu berada di angka 6,59 persen. Secara kuantitas, angka yang tercatat ini lebih tinggi apabila dibandingkan capaian 2016 sebesar 3,75 persen.

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, sesuai laporan yang diterimanya, pada triwulan IV atau akhir 2017, berdasar rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim-Kaltara, secara year on year (y-on-y), perekonomian Provinsi Kaltara pada triwulan IV 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 7,04 persen. “Angka pertumbuhan ini, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara nasional. Di mana, pada triwulan IV 2017, bila dibandingkan triwulan IV 2016 (y-on-y) ekonomi Indonesia tumbuh 5,19 persen,” ujarnya.

Masih sesuai data di BPS Kaltim-Kaltara, kata Gubernur, pertumbuhan ekonomi di Kaltara terjadi pada seluruh lapangan usaha. Jika diamati menurut lapangan usaha, penyediaan akomodasi dan makan minum merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV 2017 secara y-on-y sebesar 16,95 persen. Diikuti oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 11,03 persen, dan lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 10,19 persen.

Jika diamati sumber pertumbuhan ekonomi Kaltara pada Triwulan IV 2017 secara y-on-y, ternyata sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan andil sebesar 1,55 persen, disusul lapangan usaha konstruksi dengan andil sebesar 1,01 persen, dan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan andil sebesar 0,96 persen.

Gubernur mengatakan, melalui data yang disampaikan oleh BPS Kaltim–Kaltara, lapangan usaha penyediaan akomodasi makan dan minum menempati urutan tertinggi pada pertumbuhan ekonomi Kaltara. Yaitu 12,99 persen dari sisi produksi. Kemudian untuk sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Bumi Benuanta–sebutan Kaltara, tercatat didominasi oleh komponen net ekspor atau pengiriman antara daerah (22,60 persen).

Terkait analisa faktor pembentuk pertumbuhan di 2017 sendiri, kata Irianto, terdiri dari penguatan ekonomi global yang berimplikasi terhadap meningkatnya intensitas perdagangan dunia. Di sektor daerah, keadaan tersebut digambarkan melalui peningkatan beberapa output produk industri di Kaltara. Sebagai provinsi yang memiliki cadangan energi batu bara, perbaikan harga dunia komoditas tersebut, terbukti menjadi salah satu motor penggerak utama di atas sumbangsih pertanian dan kehutanan.

Di sisi lain, juga ditampikan faktor tahunan dalam bentuk momen libur hari raya dan sekolah yang membantu menggerakkan kinerja transportasi dan komunikasi. “Adanya pejabat penting negara dari mulai Menteri, Kapolri hingga Presiden yang datang ke Kaltara, juga memiliki pengaruh dalam menempatkan pertumbuhan ekonomi lebih baik dari tahun sebelumnya,” kata Irianto.

Gubernur pun mengaku cukup puas, karena dapat mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Tahun 2017. Menurutnya, capaian tersebut juga memperkuat optimisme pertumbuhan di 2018. Gubernur juga mengingatkan bahwa pada 2018 diagendakan arah pembangunan infrastruktur yang berfungsi dalam mendukung sektor perekonomian.

“Secara resmi berarti pertumbuhan ekonomi kita terbukti bisa bertahan hingga triwulan akhir kemarin. Tentu hal ini membuat seluruh pelaku ekonomi bisa lebih optimis di tahun 2018. Apalagi pembangunan infrastruktur memang sangat diprioritaskan. Jadi seluruh kegiatan ekonomi kita bisa berputar lebih cepat lagi,” tutup Irianto.