Penolakan UU MD3 Ricuh

id Penolakan UU MD3

Penolakan UU MD3 Ricuh

Ketua HMi Tarakan (dok)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Aksi demontrasi puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Tarakan menolak UU MD3 (MPR, DPR, DPD, DPRD) di depan gedung dewan Kaltara, Tanjung Selor, Kamis berakhir ricuh.
Dilaporkan di Tanjung Selor, Kamis awalnya aksi berlangsung damai pada 09.00 Wita.
Sekitar 30 menit kemudian ketika usai beroerasi dan mahasiswa berniat masuk ke gedung DPRD Kaltara dihadang puluhan kepilisian dari Polres Bulungan.
Saling dorong dan pemukulan terjadi sehingga beberapa mahasiswa menjadi korban.
Ketua HMI Tarakan Lufti Fahmi menyesalkan tindakan refresif aparat dari kepolisian karena mahasiswa hanya ingin berdialog dengan DPRD Kaltara untuk menyampaikan aspirasi mereka.
"Tercatat tiga mahasiswa luka parah dan enam luka ringan yang saat ini masih dirawat di RSU Tanjung Selor," kata Fahmi Helmi.
Terkait tindakan aparat dianggap berlebihan itu pihaknya sudah membuat pernyataan sikap dengan tembusan Kompolnas RI,
Kapolda Kalimantan Utara
dan Kapolres Bulungan.
HMI Tarakan mengecam keras perilaku referesif aparat kepolisian terhadap aksi kader HMI di tanjung selor
Memberikan empati dan dukungan moril untuk para kader HMI yang menjadi korban.
Menuntut pihak kepolisian untuk meminta maaf secara terbuka dan bertanggung jawab terhadap kerugian materil, moril dan fisik atas seluruh kader HMI yang menjadi korban.
Mendesak Kapolda Kaltara untuk memerintahkan, menegur dan mendisiplinkan aparat yang bertugas di lapangan pada saat aksi berlangsung agar bertindak dengan mengedepankan semangat demokrasi.
"Karena bukan tidak mungkin bangsa ini kembali masuk dalam gua gelap otoritarianisme jika negara dan aparatnya gelap mata dan abai dalam menjalankan amanah reformasi," katanya.