Tanjung Selor (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), tepatnya di Kabupaten Bulungan pada Rabu (11/12). Kunjungan kerja itu, serangkaian dengan peringatan hari bakti transmigrasi ke-69/2019. Ini sekaligus kunjungan kerja pertama Mendes-PDTT ke Kaltara, setela dilantik Presiden Jokowi pada Oktober lalu.
Untuk itu, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menginstruksikan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kaltara serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk berkoordinasi mempersiapkan rencana kunjungan tersebut. “Rencananya, Mendes-PDTT akan melakukan kunjungan kerja pada 11 hingga 12 Desember di Kaltara,” kata Kepala Disnakertrans Provinsi Kaltara, H Armin Mustafa yang ditemui di ruang kerjanya, kemarin (10/12).
Ada sejumlah kegiatan akan digelar selama Mendes-PDTT berkunjung di Kaltara. Sesuai rundown, setibanya di Tanjung Selor, rombongan Mendes-PDTT akan menuju ke Desa Gunung Sari dalam rangka melakukan peninjauan hasil pelaksanaan kegiatan Dana Desa 2018 dan 2019. “Di hari yang sama, dijadwalkan Mendes-PDTT berdialog dengan aparatur desa dan tokoh masyarakat,” ujarnya.
Pada Kamis (12/12), pagelaran upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Bhakti Transmigrasi Nasional ke-69/2019 dipimpin Mendes PDTT yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Bulungan. Acara ini dirangkaikan dengan pembagian secara simbolis sertifikat sebanyak 7.021 bidang, penyerahan kunci kepada transmigran Tanjung Buka SP. 6B dan SP. 10 kepada perwakilan dari warga transmigrasi Daerah istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS). Adapula penyerahan bantuan peningkatan jembatan, tanggul, penghijauan, bantuan sarana rumah ibadah 6 paket (PSBT).
Diuraikan H Armin, setiap Kepala Keluarga (KK) penerima sertifkat akan mendapatkan 3 bidang tanah meliputi lahan rumah perkarangan, dan 2 bidang lahan usaha. Kawasannya terbagi atas 3 lokasi, yakni Tanjung Palas Hilir sebanyak 1.217 bidang tanah untuk 500 KK, Desa Salimbatu 3.257 bidang tanah untuk 1.550 KK dan Tanjung Buka 2.547 bidang tanah untuk 850 KK. “Sedangkan untuk 390 KK yang baru datang tahun ini akan menempati lokasi di Desa Sepunggur, yakni Satuan Permukiman (SP) 6B dan SP 10,” jelasnya.
Untuk diketahui pada Senin (9/12) malam sebanyak 10 KK atau 33 jiwa warga transmigrasi asal Jawa Timur telah mendarat di Bandara Juwata Tarakan, disusul Selasa (10/12) sebanyak 98 KK atau 379 jiwa yang berasal dari Jawa Tengah. “Ini merupakan gelombang terakhir kedatangan warga transmigrasi dari luar Kaltara untuk 2019. Sebelumnya telah terlebih dahulu telah tiba dari Jawa Timur dan DIY,” tutupnya.