Kabar duka, Adi Kurdi "Keluarga Cemara" meninggal dunia

id Adi kurdi

Kabar duka, Adi Kurdi "Keluarga Cemara" meninggal dunia

Adi Kurdi "Keluarga Cemara" meninggal dunia

Jakarta (ANTARA) - Aktor Agustinus Adi Kurdi yang dikenal publik salah satunya melalui sinema keluarga "Keluarga Cemara" karya Arswendo Atmowiloto meninggal dunia pada Jumat.

Hal ini diungkapkan imam Keuskupan Agung Jakarta, Jost Kokoh Prihatanto melalui laman Twitter, siang ini.

"REQUIESCAT IN PACE. "Abah". Mas Agustinus Adi Kurdi.Berpulang, aku berpulang. Tenang & damai, aku berpulang.Tugas usai, tiada cemas tersisa. Berpulang, aku berpulang. Bayang bayang berlalu. Terang kini tiba. Hidup abadi kumulai. Aku berpulang. Sugeng tindak Mas Adi Kurdi. Berkah Dalem..," demikian cuitannya yang telah diretweet sekitar 39 kali sejak 20 menit lalu.

Jost juga mengunggah beberapa foto kebersamaanya bersama mendiang Adi dalam berbagai kesempatan.

Baca juga:Film Keluarga Cemara ikuti Festival film ASEAN di London

Baca juga:"Keluarga Cemara" reuni di film "TETA"

Romo Jost Kokoh@RomoJostKokoh REQUIESCAT IN PACE
"Abah"
Mas Agustinus Adi Kurdi

Berpulang, aku berpulang
Tenang & damai, aku berpulang
Tugas usai, tiada cemas tersisa

Berpulang, aku berpulang
Bayang bayang berlalu
Terang kini tiba
Hidup abadi kumulai
Aku berpulang

Sugeng tindak Mas Adi Kurdi
Berkah Dalem..

Lihat gambar di TwitterLihat gambar di TwitterLihat gambar di TwitterLihat gambar di Twitter

139

Info dan privasi Iklan Twitter

114 orang memperbincangkan tentang ini
Dia mengungkapkan, sebelum meninggal dunia Adi sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur karena mengalami gangguan syaraf otak.

Adi Kurdi lahir di Pekalongan Jawa Tengah pada 22 September 1948.

Dia memulai karir sebagai aktor dan bintang sinetron dari panggung teater, melalui Bengkel Teater pimpinan drawaman WS Rendra sekitar tahun 1970.

Baca juga:Adi Kurdi ungkap alasan Serial TV "Keluarga Cemara" Dihentikan

Baca juga:Film "Keluarga Cemara" angkat kisah Abah sebelum jadi penarik becak

Baca juga:Olga Lidya kenang Arswendo dalam karya berpesan kemanusiaan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu