Semua negatif, rapid tes 111 WNI dari Sabah

id WNI dari Sabah, pelabuhan tunon taka, nunukan

Semua negatif, rapid tes 111 WNI dari Sabah

WNI dari Sabah, Malaysia yang baru tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan menjalani pemeriksaan ketat oleh tim medis Kabupaten Nunukan.

Nunukan (ANTARA) -
Tim medis yang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 111 warga negara Indonesia (WNI) dari Sabah, Malaysia yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan Jumat (16/5) kemarin dinyatakan semuanya negatif.

Oleh karena itu, sebanyak 85 asal Sulsel dan tiga dari Sulbar langsung dipulangkan dengan mengunakan KM Thalia menuju Parepare, Sulsel pada hari itu juga, jelas Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nunukan, Aris Suyono, Sabtu.

Selain WNI asal Sulsel dan Sulbar, sebanyak sembilan orang dari Kaltim, 14 orang dari Kaltara. WNI dari Kaltara ini masing-masing Nunukan (9), Sebatik (4) dan Tarakan (1).

"Hasilnya cukup melegakan karena semuanya dinyatakan negatif," beber Aris. Menurut dia, tindakan pemeriksaan yang dilakukan berupa screening dokumen atau sertifikat kesehatan yang diperoleh di RS Tawau maupun klinik kesehatan negara tetangga ini hingga rapid tes.

Kedatangan ratusan WNI dari negeri jiran Malaysia adalah pertama kalinya sejak adanya kebijakan Pembatasan Kawalan Pergerakan (PKP) oleh Pemerintah Malaysia dengan menetapkan wilayah Tawau di Negeri Sabah sebagai zona merah penularan COVID-19.

Kedatangan 111 WNI di Kabupaten Nunukan ini menjadi perhatian serius pimpinan Pemkab Nunukan bersama instansi vertikal khususnya dari TNI-Polri dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dengan turun langsung menyambut dan menyaksikan pemeriksaan kesehatan.

Hal ini dilakukan sebagai antisipasi agar wabah virus corona dari negeri jiran tidak masuk di Kabupaten Nunukan yang juga telah ditetapkan menjaid zona merah.

Sebelumnya, Bupati Nunukan selaku Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid menegaskan, apabila ada WNI dari Sabah yang terdeteksi memiliki gejala virus corona maka semuanya harus dikarantina terlebih dahulu. Termasuk warga asal Sulsel, Sulbar dan Kaltim.