Jakarta (ANTARA) - Bagi Anda yang harus keluar rumah di era pandemi COVID-19 dengan memanfaatkan jasa ojekonline, sebaiknya persiapkanlah sejumlah barang termasuk masker yang menutupi mulut dan hidung.
Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctors Network Indonesia, Andi Khomeini mengatakan, selain masker lebih dari satu, kacamata, helm dengan penutup juga perlu Anda bawa.
"Gunakan masker,gogglesatau kacamata, helm yang ada penutup, mesti membawa helm sendiri. Kalau adadropletterkunci untuk penumpang sendiri, potensi penularan (COVID-19) sudah ditekan sendiri," kata dia dalamtalkshowGugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 "Aman dan Nyaman Naik Ojek Online", di Jakarta, Sabtu.
Jangan lupakanhand sanitizer.Ketika Anda harus membayar tunai, Anda bisa segera membersihkan tangan menggunakanhand sanitizersebelum mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Baca juga:Bisakah virus corona bertahan di paket belanja online?
Baca juga:Paket dan pakaian bisa sebarkan corona?
Saat ini, sebagian pengemudi ojol juga memasang partisi yang dipasang di punggung pengemudi, sebagai langkah jaga jarak dengan penumpang.
"Lalu ada partisi, tekan penularan, protokol kebersihan yang digunakan driver dan penumpang," tutur Andi.
Andi menyarankan Anda membatasi waktu di luar rumah. Jika harus keluar rumah, sebaiknya terapkanpersonal hygiene,termasuk mengenakan masker dan membawanya lebih dari satu, menerapkan budaya cuci tangan.
Kemudian, mengatur jarak fisik, melakukan gaya hidup sehat antara lain mengurangijunk food,mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok.
Dalam kesempatan itu, dokter spesialis jantung, Vito A. Damay menambahkan penting juga untuk tidak bertukar alat makan dengan orang lain.
"Tidak bertukar alat makan, bawa sendiri. Belajar kesehatan itu mahal," ujar dia.
Baca juga:Aturan baru, ojek daring wajib pasang penyekat meski belum ada lisensi
Baca juga:Junior Doctors Network: Bawa helm sendiri jika naik ojek daring
Baca juga:Hari pertama transisi, ojek daring sepi penumpang
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Berita Terkait
Antara diksi, vaksin, dan adaptasi perubahan prilaku
Senin, 28 September 2020 17:05
Tarakan siap masuki era adaptasi kehidupan baru
Kamis, 30 Juli 2020 20:03
Komisi VIII DPR sepakat, jangan lagi gunakan frasa "new normal"
Senin, 13 Juli 2020 17:03
Airnav akui pergerakan pesawat mulai naik
Senin, 6 Juli 2020 14:41
Telaah - Normal baru, peluang bagi UMKM "go digital"
Sabtu, 27 Juni 2020 12:59
Mana paling baik, masker kain atau bedah saat berolahraga?
Jumat, 26 Juni 2020 15:45
Dukung "new normal", Kapolri cabut Maklumat Kepatuhan Corona
Jumat, 26 Juni 2020 14:31
Survei SMRC ungkap optimisme warga melihat ekonomi ke depan menguat
Jumat, 26 Juni 2020 3:40