Dua Mesin PCR di Nunukan fokus tangani pekerja dari Malaysia

id Covid

Dua Mesin PCR di Nunukan fokus tangani pekerja dari Malaysia

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang. Dokumen Diskominfo Pemprov Kaltara.

Tarakan (ANTARA) - Dua mesin Polymerase Chain
Reaction (PCR) yang disiapkan di gedung laboratorium dekat Rumah Sakit Umum Daerah Nunukan untuk menangani Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang dari Malaysia.

"Gedung laboratorium PCR di Nunukan sementara ini sedang dibangun. Diperkirakan sekitar tiga bulan sudah selesai. PCR ini merupakan bantuan dari BNPB pusat beberapa waktu lalu," kata Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang di Tanjung Selor, Rabu.

Kehadiran dua mesin PCR tersebut difokuskan pada penanganan PMI dari Malaysia yang tiba di Nunukan, yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Kaltara saat ini memiliki laboratorium mesin PCR di RSUD Tarakan dan Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) yang melayani sejumlah RSUD di Kaltara.

"Hal ini mengacu surat edaran Menkes nomor 8 tentang penanggulangan COVID-19 di perbatasan. Bahwa mereka (PMI) harus diperiksa dengan PCR. Maka dari itu jangan sampai kosong meski ada mobile PCR, tapi posisinya di Tarakan," kata Zainal.

Rencananya, dalam meningkatkan penanganan COVID-19 khususnya untuk para PMI di Nunukan, Kemenkes akan memberikan bantuan PCR Portable.

Namun pihak Pemprov Kaltara belum mengetahui persis jumlah kebutuhan PCR Portable yang akan dibutuhkan di Nunukan.

"Kabar baik ini harus segera kita tindaklanjuti dengan mengirimkan ke pusat, agar bisa segera dilakukan. Nantinya juga ditambah dengan dukungan bahan hasil pakai atau BHP," kata Gubernur.

Terkait mesin PCR, Zainal meminta agar Sumber Daya Manusia (SDM) mendapat pelatihan langsung dari pemerintah pusat yang dilakukan di Nunukan.

Ditambahkannya bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan siap membantu. Termasuk mengenai pembiayaan perawatan PMI yang terkonfirmasi positif.

Gubernur juga mengharapkan agar penanganan COVID-19 tak hanya difokuskan di daerah Sebatik maupun Nunukan melainkan juga dilakukan di Kecamatan Krayan yang memiliki akses keluar masuk WNI dari negara tetangga.

Sementara itu Kepala Dinkes Kaltara Usman menambahkan perkembangan COVID-19 di Kaltara dari Maret 2020 lalu hingga per 31 Mei tahun ini tercatat sebanyak 12.277 kasus.

Dengan angka kematian 194 orang, sembuh 11.751 orang dan 332 orang yang mendapatkan perawatan insentif dari Satgas Penanganan COVID-19.

"Mengenai perkembangan status dari lima kabupaten kota, tinggal Bulungan yang masih dalam zona oranye. Sementara lainnya seperti di Nunukan, Tarakan, Malinau dan Tana Tidung sudah berada di zona kuning," katanya.

Selain itu, upaya penanganan COVID-19 masih terus ditingkatkan melalui layanan Genose yang diberikan kepada calon penumpang pesawat di Bandara Juwata Tarakan dan Kapal Motor Pelni di Pelabuhan Malundung Tarakan.

"Genose di Bandara Juwata dan Malundung itu bersifat mandiri. Sementara yang dari Pemprov Kaltara akan disiapkan di pelabuhan Tengkayu I SDF Tarakan kepada penumpang Speedboat reguler," katanya.

Sedangkan penanganan COVID-19 di titik-titik perbatasan sampai saat ini masih terus dilakukan, seperti di KM 57 perbatasan Berau-Kaltara.
Baca juga: Refleksi Hari Lahir Pancasila, Kapolri: Bersatu dan Gotong Royong Melawan Covid-19