Empat makna adat Tidung sambut kepala daerah Nunukan

id bupati-wabup nunukan,disambut ritual, adat suku tidung, PLBN Lamijung

Empat makna adat Tidung sambut kepala daerah Nunukan

Bupati-Wabup Nunukan Hj Asmin Laura Hafid- H Hanafiah yang baru dilantik oleh Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang tiba di PLBN Lamijung disambut ritual adat Suku Tidung, Rabu sore (2/6)

Nunukan (ANTARA) - Bupati dan wakil bupati Nunukan periode 2021-2024, yakni Asmin Laura dan Hafid disambut ritual adat Tidung begitu tiba di Pelabuhan PPLB
Liem Hie Djung Nunukan, pekan ini.

"Ada empat makna dari ritual adat Tidung sambut kepala daerah pemenang Pilkada 2020 yang baru dilantik pekan ini," kata Tokoh Adat Suku Tidung, Sura'i di Nunukan, Jumat.


Sebelumnya, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang di Tanjung Selor Kabupaten Bulungan --Ibu Kota Kaltara-- melantik pemenang Pilkada Nunukan 2020 itu.


Usai pelantikan langsung kembali ke Kabupaten Nunukan dengan disambut ritual Adat Suku Tidung dengan harapan keduanya diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam melayani masyarakat.

Sura'i menyatakan ritual penyambutan kepada pemimpin daerahnya sengaja dilakukan setelah pelantikan Bupati-Wabup Nunukan periode 2021-2024.

Ada empat ritual penyambutan yang dilakukan yakni "gimpalo" dimana dibacakan mantra-mantra kepada kedua pemimpin ini dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan kesehatan dan kekuatan yang prima.

Ritual kedua adalah "gimsaloi" yang berarti pendingin atau kesejukan dimana keduanya akan diberikan suasana dingin selama memimpin Kabupaten Nunukan dan mampu memberikan kesejukan dan kesejahteraan kepada masyarakatnya.

Ketiga adalah ritual "widau liliaban" artinya mempersatukan yang mana pemimpin diharapkan mampu mempersatukan semua perbedaan-perbedaan di tengah-tengah masyarakat sehingga dapat bergandengan tangan bersama-sama membangun masyarakat Kabupaten Nunukan.

Selanjutnya, ritual keempat yakni penyematan selendang putri dadai dara sebagai pakaian kebangsawanan raja-raja Suku Tidung. "Kalau kita sematkan selendang ini kepada siapapun berarti merupakan penghormatan kepada pemimpin yang patut dihormati, dicintai dan bagian dari masyarakat.


Baca juga: Penyortiran surat suara Nunukan rampung

Baca juga: Debat Publik Cabup-Cawabup Nunukan hanya satu kali