Tarakan (ANTARA) - Karantina Pertanian Tarakan saat ini masih menunggu hasil laboratorium Balai Veteivener (Bvet) di Banjarbaru terkait ratusan ekor babi hutan yang mati mendadak di beberapa daerah di Kalimantan Utara (Kaltara).
"Kami sedang menunggu hasil laboratorium yang dikirim dari tim Dinas Pertanian dan Peternakan Kaltara dan Karantina Pertanian. Kami sudah mengirim sampel ke Bvet di Banjarbaru," kata Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby saat dihubungi di Tarakan, Jumat.
Dia mengatakan bahwa Karantina Pertanian Tarakan untuk komoditas babi dan produknya sangat minim di Tarakan.
"Walaupun demikian Karantina Pertanian Tarakan tetap bekerjasama dengan Dinas (Pertanian dan Peternakan) sambil melakukan identifikasi masalah dan menunggu hasil dari Bvet," kata Alfaraby.
Balai Karantina Tarakan hanya melakukan pengawasan di pintu masuk dan keluar wilayah Kaltara, sementara ini belum ada laporan babi yang keluar masuk wilayah kerjanya.
Ratusan ekor babi hutan mati mendadak beberapa daerah di Kaltara, diduga terserang penyakit Virus African Swine Fever (ASF). Kondisi ini membuat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltara turun melakukan identifikasi dan pengambilan sampel.
Baca juga: Karantina Pertanian Tarakan Musnahkan Ratusan Kilogram Daging Ilegal
Berita Terkait
Karantina Tarakan dukung kelancaran kerja sama ASEAN bidang pertanian
Jumat, 21 April 2023 13:30
Karantina pertanian Tarakan targetkan pantau daerah sebar 15 OPTK
Rabu, 22 Maret 2023 5:57
Ratusan kilogram daging ilegal dari Malaysia dimusnahkan
Rabu, 11 Januari 2023 7:26
Karantina Pertanian Tarakan patroli bersama TNI AL di perbatasan
Kamis, 1 Desember 2022 21:31
Apel Siaga kesiapan pangan di perbatasan Kaltara
Sabtu, 12 November 2022 18:19
Karantina Pertanian Tarakan dukung pelestarian burung langka
Kamis, 3 November 2022 21:20
Pos lintas batas negara representasi kehadiran negara di perbatasan
Jumat, 29 Juli 2022 20:17
Pembangunan Pos Lintas Batas Negara Terpadu sudah 48 persen
Jumat, 29 Juli 2022 20:11