Dari 11 orang terkena HIV Nunukan, ada suami istri

id Dinkes Nunukan, penderita HIV, heteroseksual,ibu hamil

Dari 11 orang terkena HIV Nunukan, ada suami istri

Nunukan rawan HIV/AIDS

Nunukan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Kaltara mencatat ada 11 orang terkena HIV/AIDS
(human immunodeficiency virus) sepanjang 2021, dan dua di antaranya adalah suami istri.

Penyebaran HIVatauvirus yang merusak sistem kekebalan tubuh di kawasan perbatasan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Nunukan melalui Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Nunukan Aris Suyono di Nunukan, Kamis.

Nunukan selama ini dianggap sebagai salah satu daerah rawan penyebaran HIV/AIDS karena merupakan kawasan perbatasan atau pintu gerbang ke Malaysia dan Filipina selatan.

Dari 11 penderita HIV/AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) di Nunukan ini sebagian besar yang terkena dari kalangan perempuan yang mengaku sering gonta ganti pasangan.

Sesuai data Diskes, hingga Maret atau triwulan I 2021 jumlah penderita HIV berjumlah delapan orang dan tiga orang pada triwulan II ini.

Data mereka satu orang terkena virus kembali ke Pulau Jawa dan satu orang lagi baru-baru melahirkan di RSUD Nunukan, sedangkan yang lain dalam pengobatan ke Puskemas Nunukan.

Khusus penderita yang baru melahirkan ini terkendala dalam proses pengobatan karena tidak memiliki identitas kependudukan atau tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK) atau KTP.

Hal itu menyebabkan tidak bisa mendapatkan kartu BPJS Kesehatan untuk mendapatkan pengobatan secara rutin.

Pemkab Nunukan dalam upaya membantu kelancaran dan kemudahan penderita ini mendapatkan pengobatan rutin, maka sedang berupaya memberikan KTP.

"Mengenai penderita yang baru melahirkan ini kita tidak tahu penularannya dari mana. Statusnya ibu rumah tangga biasa," ungkap Aris.

Mereka yang terpapar tersebar di tiga wilayah Kabupaten Nunukan, yakni Kecamatan Nunukan, Kecamatan Sebuku dan Tulin Onsoi.

Ke-11 penderita HIV di Kabupaten Nunukan diketahui setelah bersangkutan datang berobat di puskesmas atau rumah sakit.


Baca juga: Positif HIV, satu tersangka pesta seks homo di Jakarta Selatan
Baca juga: Editor Metro TV sempat periksa HIV sebelum meninggal
Baca juga: Hilangkan Stigma HIV dan AIDS dengan Sosialisasi dan Advokasi
Baca juga: Pengidap HIV/AIDS Meningkat, Dinkes Gencar Lakukan Sosialisasi
Baca juga: Ancaman HIV/AIDS Kaltara