Jenewa (ANTARA) - Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (3/12) mengatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan mengenai kematian akibat COVID-19 varian Omicron.
WHO menekankan bahwa varian Delta masih menjadi fokus dalam memerangi pandemi.
Christian Lindmeier saat konferensi pers mengatakan kepada wartawan bahwa WHO masih mengumpulkan bukti tentang varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan pada 11 November dan dinamai Omicron sekitar sepekan yang lalu.
"Kami belum menerima laporan kematian terkait Omicron," kata Lindmeier.
Baca juga:Wall St berakhir merosot terseret kekhawatiran Omicron, tapering Fed
"Jangan lupa juga bahwa varian dominan saat ini masih Delta. Omicron mungkin sedang populer dan kami mungkin akan sampai ke titik di mana (Omicron) mengambil alih sebagai varian dominan."
Lindmeier menuturkan bahwa dunia perlu melindungi diri terhadap varian Delta.
Semenjak COVID-19 pertama kali ditemukan hampir dua tahun silam, WHO telah mengonfirmasi hampir 263 juta kasus dan 5,22 juta lebih kematian secara global.
"Semakin banyak negara yang terus memburu dan terus memeriksa orang-orang dan secara khusus mencari varian Omicron, kami juga akan menemukan lebih banyak kasus dan informasi dan, semoga tidak, juga kemungkinan kematian," katanya.
Setelah varian Omicron terdeteksi di Botswana dan Afrika Selatan, sejumlah negara di Eropa dan Amerika Utara pekan lalu menerapkan pembatasan perjalanan terhadap negara-negara di kawasan Afrika selatan dan bahkan melarang penerbangan.
Langkah itu menuai kecaman dari para pejabat di PBB, WHO, agen perjalanan internasional dan asosiasi pekerja.
"Daripada melihat penutupan perbatasan, pembatasan dan sebagainya, jauh lebih baik untuk mempersiapkan negara anda, sistem kesehatan anda atas kemungkinan kasus yang muncul", katanya.
"Kami cukup yakin bahwa varian Omicron ini akan meluas. Delta juga berasal dari suatu tempat. Dan kini kami mempunyai (Delta) itu sebagai varian dominan di lebih dari 90 persen dunia."
Sumber: Anadolu
Baca juga:Afrika Selatan dilanda gelombang keempat COVID akibat Omicron
Baca juga:Pemerintah minta masyarakat dukung pengetatan cegah varian Omicron
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Berita Terkait
Sempat bebas COVID, Selandia Baru lockdown akibat kasus varian Delta bertambah
Rabu, 18 Agustus 2021 14:57
COVID-19 Varian Delta Ditemukan Pada Lima Kabupaten/Kota di Kaltara
Selasa, 20 Juli 2021 12:54
Laporan dari Beijing - Ini perbedaan COVID Delta dengan varian-varian sebelumnya
Selasa, 29 Juni 2021 19:20
WHO sebut secara global varianCOVID Delta jadi dominan
Sabtu, 19 Juni 2021 14:32
Kaltara susun renstra pengelolaan Delta Kayan Sembakung
Kamis, 26 November 2020 14:28
Minat investasi Perum Bulog di Kaltara, Gubernur sarankan Delta Kayan
Senin, 31 Agustus 2020 9:40
Delta Kayan-Sembakung Jadi Perhatian Serius
Kamis, 22 November 2018 7:00
Perlu Revitalisasi Delta Kayan Sembakung
Jumat, 25 Mei 2018 13:51