Wali Kota Tarakan: Perbaikan validasi data angka "stunting"

id Pemkot

Wali Kota Tarakan: Perbaikan validasi data angka "stunting"

Wali Kota Tarakan, Khairul (nomor lima dari kiri) saat acara Rembuk Stunting di Tarakan, Kamis (23/6). ANTARA/HO - DKISP Pemkot Tarakan.

Tarakan (ANTARA) - Wali Kota Tarakan mengimbau untuk perlunya memperhatikan pola asuh atau pola makan anak untuk pencegahan "stunting"ataukondisi gagal tumbuh pada balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis.

"Perbaikan validasi data angka stunting, dan juga ketepatan alat ukur atau cara mengukur yang harus sesuai standar," kata Wali Kota Tarakan, Khairul di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis.

Dia menyampaikan hal - hal tersebut yang perlu diperhatikan oleh Dinas Kesehatan dan posyandu dalam pencegahan stunting.

Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan, angka stunting Tarakan berada pada 25,9 persen.

Wali Kota meminta agar data ini dicermati mengingat angka kemiskinan di Tarakan sendiri relatif rendah sehingga perlu validasi data.

"Stunting telah menjadi perhatian nasional, perlu analisa secara baik dan intervensi yang tepat dalam penanganan stunting di Kota Tarakan,” kata Khairul.

Diharapkan pada tahun 2024 mendatang, penurunan stunting bisa mencapai angka 14 persen.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Tarakan, Mariyam mengatakan bahwa pada tupoksinya sendiri, khusus kasus angka stunting dikerjakan di Bidang Keluarga Berencana.

“Karena Tarakan tertinggi dan pada saat ini ada Perpres Nomor 72, yang harus dilakukan adalah membentuk keluarga pendamping stunting," kata Maryam.

Pada 20 kelurahan yang ada di Tarakan, dimana masing-masing kelurahan ada pendamping keluarga empat sampai lima orang sesuai jumlah penduduk dan angka stunting.

Tarakan sendiri sudah dibentuk 87 kelompok pendamping keluarga dengan 200 lebih kader.

“Ini yang dikerahkan menangani stunting. Bahkan Pemerintah Pusat mengalokasikan DAK (Dana Alokasi Khusus, red) akan memberikan reward terhadap tim pendamping di kelurahan. Dibentuk juga tim pendamping percepatan di tingkat kota,” katanya.

Baca juga: Ini 10 daerah prevalensi stunting tertinggi
Baca juga: Mengatasi Stunting dengan Padi Varietas Baru
Baca juga: Upaya cegah stunting secara terintegrasi