Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan, interaksi wartawan Malaysia-Indonesia, serta negara-negara ASEAN lain, sangat penting. Selain untuk mengeratkan hubungan negara, juga dalam menghadapi tantangan atas kehadiran platform global yang kini sangat mempegaruhi pendapatan media massa.
“Saya harap wartawan Malaysia dan Indonesia tidak hanya saling kunjung, tapi lebih dari itu. Kita harus mempunyai visi ke depan, terutama menghadapi raksasa global,” kata Fahmi dalam perbincangannya dengan sejumlah wartawan kedua negara melalui zoom, Senin (6/2).
Perbincangan dengan wartawan dua negara, yang dipandu Presiden Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (ISWAMI) Indonesia, Asro Kamal Rokan itu, dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumatera Utara.
Fahmi mohon maaf berhalangan hadir pada HPN di Medan karena waktu bersamaan ada pertemuan Menteri Komunikasi ASEAN di Manila. Namun demikian, Pemerintah Malaysia mengutus Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Teo Nie Ching Nie, yang akan tiba di Medan, Rabu (8/2).
Menteri berusia 41 tahun ini, mendorong hubungan baik wartawan Malaysia dan Indonesia yang dapat diperluas ke negara anggota ASEAN, membahas ancaman platform global saat ini. “Dengan jumlah penduduk ASEAN yang mencapai 660 juta jiwa dan PDB triliun dolar AS, tentu potensi ekonomi digital menjadi sangat besar,” lanjutnya.
Ancaman platform media global terjadi di berbagai negara. Di Malaysia, menurut Fahmi, pemasukan dari belanja iklan di media sekitar USD 1 miliar. Namun, sebagian besar masuk ke platform global. "Tiga perempatnya masuk ke Google, TikTok, dan Meta," jelas Fahmi.
Dia sudah bertemu dengan Google, TikTok, dan Meta. “Ke depan, kami akan membuat aturan yang adil. Kalau tidak win-win, ya jangan lose-lose, lah," ujar Fahmi. Aturan tersebut sebagai upaya pemerinrah membantu media massa di Malaysia.
Saat ini, Malaysia menyasar 24,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2023 berasal dari ekonomi digital dan diperkirakan menjelang 2025 persentase itu naik menjadi 25 persen.
Perubahan teknologi digital juga, menurutnya, tidak saja berpengaruh pada perkenomian, tapi juga berimbas kepada konten. “Masyarakat banyak yang tidak dapat membedakan konten media sosial dengan media mainstream,” tuturnya.
Tentang kebebasan media di Malaysia, Fahmi menyebutkan Indonesia lebih maju sejak reformasi 1998. “Kebebasan media harus ada, karena media dapat berfungsi mengawasi kerja pemerintah agar tidak jadi penyimpangan ,” katanya. Fahmi juga setuju dibentuknya Persatuan Wartawan Malaysia, namun pembentukan tersebut harus dari kalangan pers.
Fahmi, yang sebelumnya dikenal luas sebagai aktor teater dan pernah meraih penghargaan, berharap kerja sama media antarnegara dipererat. “Selamat Hari Pers Nasional di Medan. Mari kita pererat hubungan dua negara,” ujarnya.
Baca juga: Menteri Komunikasi Malaysia janji hadir di HPN Medan 2023
Baca juga: Catatan Asro Kamal Rokan - Hawana 2022, dari Melaka ke Jalan bersejarah
Baca juga: Ini lima pernyataan sikap Deklarasi Melaka 2022 pada Hari Wartawan Nasional Malaysia
Baca juga: Catatan Hendry Ch Bangun - Asa pada Hari Pers Nasional
Berita Terkait
Ketua PWI buka pameran Foto ANTARA perdana di gedung bersejarah usai direnovasi
Jumat, 16 Februari 2024 18:52
Catatan Ilham Bintang - Hawana 2023: Jaminan kemerdekaan pers PM Anwar Ibrahim masih diuji
Selasa, 30 Mei 2023 11:51
Catatan Ilham Bintang - Jamuan Sultan Perak Malaysia pada Hari Wartawan Nasional diiringi musik band Batak
Minggu, 28 Mei 2023 10:11
Catatan Zacky Antony- Sejatinya, Etika dan moral adalah "atasan" wartawan
Selasa, 14 Februari 2023 4:57
Catatan Marah Sakti Siregar- Menyoal Bapak Pers Indonesia di HPN 2023
Senin, 13 Februari 2023 14:43
Catatan: M. Syahrir- Diskusi ringan sambil makan durian bersama Presiden Jokowi
Senin, 13 Februari 2023 7:36
Catatan Hendry Ch Bangun - Oleh-Oleh dari HPN Medan
Minggu, 12 Februari 2023 18:08
Hadiri HPN 2023, Kabid Humas Polda Kaltara perkuat kemitraan dengan media
Jumat, 10 Februari 2023 10:30