KPU Tarakan Mulai Melipat Surat Suara Pemilu

id KPU

KPU Tarakan Mulai Melipat Surat Suara Pemilu

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan mulai melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilu 2024 di gudang logistik KPU Kota Tarakan, Senin (8/1). ANTARA/Susylo Asmalyah.

Tarakan (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan mulai melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilu 2024.

"Proses pelipatan dan sortir dimulai sejak hari Sabtu (6/1) dan diperkirakan selesai selama tujuh sampai sepuluh hari ke depan. Jam kerja pelipatan dimulai pukul 08.00 sampai 22.00 malam," kata Ketua KPU Tarakan, Kalimantan Utara Nasruddin di Tarakan, Senin.

Sebanyak 112 orang tenaga harian pun dilibatkan untuk melakukan pelipatan sekaligus menyortir kualitas surat suara di gudang logistik KPU Tarakan yang terletak di Jalan Mulawarman.

Adapun upah yang diterima tenaga harian tersebut berkisar Rp300,- hingga Rp400,- per surat suara sesuai jenis surat suara.

Nasruddin mengatakan tidak hanya melipat surat suara, dalam proses sortir artinya para pekerja juga bertugas untuk memastikan kualitas surat suara tidak dalam kondisi rusak.

"Sortir maksudnya diperiksa satu-satu surat suaranya, ada kerusakan atau tidak. Apakah berlubang, tercoblos atau kena noda tinta atau kusut dan robek. Itu namanya sortir. Setelah sortir baru lipat serta dilakukan pengepakan," katanya.

Sementara itu, pengepakkan itu memasukkan surat suara ke dalam kotak suara sesuai jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang ada.

Setiap TPS berisi lima kotak suara dengan masing-masing surat suara, diantaranya, surat suara Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota.

Setiap kotak berisi sesuai dengan jenis surat suaranya beserta dengan perlengkapan lainnya, termasuk tinta dan formulir.

Nasruddin mengatakan tenaga harian yang direkrut ini dipastikan bekerja profesional dan tidak terafiliasi partai politik atau kontestan Pemilu manapun. Proses kerja pelipatan dan sortir surat suara ini pun menerapkan tata tertib yang ketat.

"Mereka (yang direkrut) juga ada syaratnya, yaitu, menjaga integritas. Tidak tercatat sebagai anggota partai. Semuanya sudah (dicek di Sipol) semua itu," katanya.

Bekal mereka yang pertama pemahamannya terkait proses pelipatannya. Serta mempunyai tata terbit jadi tidak boleh masuk kalau tidak punya kartu identitas.

Setiap orang akan diperiksa baik sebelum masuk dan sebelum keluar untuk memastikan mereka bekerja dengan profesional.

Nasruddin mengatakan proses distribusi kotak dan surat suara ke masing-masing TPS akan dilakukan H-1 jelang pencoblosan.
Baca juga: Tarakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara
Baca juga: Parpol Dilarang Kampanye di Lapas Tarakan