BI: Kebutuhan uang di Kaltara diperkirakan meningkat tiga persen

id Bank Indonesia

BI: Kebutuhan uang di Kaltara diperkirakan meningkat tiga persen

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara menyelenggarakan “Kick Off Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri 1445 Hijriah (SERAMBI) 2024 dengan agenda Layanan Penukaran Bersama Perbankan Periode Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah di Tarakan. ANTARA/Susylo Asmalyah.

Tarakan (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara Wahyu Indra Sukma mengatakan kebutuhan uang (outflow) periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024 di Kaltara diperkirakan sebesar Rp671 miliar atau mengalami kenaikan sebesar tiga persen.

"Kebutuhan uang pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024 diperkirakan sebesar Rp671 miliar, meningkat dibanding realisasi tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp651 miliar," kata Indra di Tarakan, Jumat.

Kenaikan proyeksi ini sebagai langkah antisipasi dari meningkatnya kegiatan aktivitas ekonomi masyarakat Kaltara pada saat Idul Fitri 1445H.

Proyeksi kebutuhan uang sebesar Rp671 miliar tersebut terdiri dari uang pecahan besar yakni Rp100.000,- dan Rp50.000,- sebesar Rp635,5 miliar, sedangkan uang pecahan kecil yakni Rp20.000,- ke bawah sebesar Rp35,4 milliar.

Lebih lanjut Indra mengatakan bahwa KPwBI Prov Kaltara telah menyiapkan persediaan uang kartal sebesar Rp817,3 miliar.

Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat baik dari jumlah nominal maupun pecahan yang dibutuhkan oleh masyarakat atau sebesar 21 persen diatas proyeksi kebutuhannya.

Penyediaan kebutuhan uang tunai tersebut telah memperhatikan berbagai asumsi makro ekonomi terkini.

Pada periode Ramadhan dan Idul fitri 1445 H Bank Indonesia bersinergi bersama perbankan melayani penukaran Uang Rupiah di 55 titik penukaran resmi dengan melibatkan 37 Perbankan yang tersebar di Provinsi Kaltara yaitu Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung.

Untuk mengetahui lokasi dan waktu layanan penukaran dalam kota yang dilakukan Bank Indonesia, masyarakat dapat mengakses Aplikasi PINTAR dan mendaftar penukaran melalui aplikasi yang bisa diakses melalui pintar.bi.go.id.

Bank Indonesia bersama perbankan di Kota Tarakan akan melayani penukaran uang Rupiah bersama di satu titik yang akan dimulai pada tanggal 2 April sampai dengan 4 April 2024 bersama dengan Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA dan BPD Kaltimtara.

"Selain itu, masyarakat yang berada di luar kota Tarakan dapat melakukan penukaran uang Rupiah pada perbankan umum di daerah masing-masing dimulai sejak 20 Maret 2024 – 8 April 2024 dilakukan setiap hari kerja," kata Indra.

Layanan kas keliling Bank Indonesia dilakukan sebanyak 15 kali untuk kas keliling dalam kota dan kas keliling luar kota sebanyak tiga kali dengan target minimal 1.800 orang penukar.

Bank Indonesia juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya QRIS, memperluas kepersertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat.

Serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 H.

"Sejalan dengan itu, Bank Indonesia menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai," katanya.

Bank Indonesia memastikan kesiapan (ketersediaan dan keandalan) sistem dan layanan kritikal Bank Indonesia untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan Bank Indonesia (tunai dan nontunai).

Termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran.

Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian Uang Rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang).

Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan (tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian), belanja produk dalam negeri (khususnya produk UMKM), dan mengalokasikan dana secara tepat (berhemat dan menabung).

"Pada periode Tahun ini kami mengajak masyarakat untuk menggunakan kanal-kanal digital dalam pembayaran khusus periode Ramadhan dan Idul Fitri seperti hastag “Kasih THR, Cashless Aja”," kata Indra.