BPS Kaltara minta pemda ambil langkah strategis kendalikan inflasi

id Inflasi, Kaltara, Tanjung Selor, BPS Kaltara

BPS Kaltara minta pemda ambil langkah strategis kendalikan inflasi

Ilustrasi - Aktivitas perniagaan di Pasar Induk Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. (ANTARA/Muhammad Arfan)

Tanjung Selor (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (y-on-y) Kalimantan Utara mencapai 1,29 persen, dan meminta Pemerintah Daerah mengambil langkah strategis pengendalian inflasi yang strategis.

“Perlu memperkuat koordinasi dengan produsen dan distributor untuk menjaga stabilitas harga serta meningkatkan pasokan komoditas yang mengalami kenaikan harga,” kata Kepala BPS Provinsi Kaltara, Mas’ud Rifai di Tanjung Selor, Rabu.

Ia mengatakan, Kota Tanjung Selor mencatatkan inflasi terendah di angka 0,40 persen. Sedangkan Kota Tarakan menjadi penyumbang inflasi terbesar bagi Kalimantan Utara dengan angka 1,60 persen.

Kenaikan harga sejumlah komoditas, terutama pangan, menjadi pemicu utama melonjaknya inflasi di Bumi Benuanta.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor utama inflasi dengan kenaikan indeks sebesar 1,56 persen. Kenaikan harga sejumlah komoditas seperti bawang merah, ikan layang, dan beras turut mendorong kenaikan inflasi di kelompok ini.

Selain pangan, kelompok pakaian dan alas kaki juga mengalami kenaikan signifikan dengan inflasi 4,54 persen. Kenaikan harga perawatan pribadi dan jasa lainnya juga turut menyumbang inflasi sebesar 5,38 persen.

Sejumlah komoditas seperti emas perhiasan, bawang merah, dan ikan layang menjadi penyumbang inflasi terbesar. Di sisi lain, komoditas seperti cabai rawit, air kemasan, dan daging ayam ras justru mengalami penurunan harga atau deflasi.

Kepala BPS Kalimantan Utara mengatakan, lonjakan inflasi di Kalimantan Utara pada Desember 2024 mengindikasikan adanya tekanan pada daya beli masyarakat.

“Kenaikan harga pangan yang signifikan diprediksi akan berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga,” tuturnya.