Tarakan (ANTARA) - Gerhana matahari hibrid yang terjadi pada hari Kamis (20/4) tidak terlihat di Tarakan, Kalimantan Utara karena cuaca agak mendung.

Beberapa warga yang berkumpul sekitar pukul 10.00 WITA mereka memandang ke atas dengan mengabadikan menggunakan telepon selular.

"Puncaknya gerhana matahari hibrid pada pukul 12.25 WITA dan
wilayah Kaltara hanya bisa di amati gerhana sebagian yang berakhir pada 13.50 WITA," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kaltara M.Sulam Khilmi di Tarakan.

Dia mengungkap posisi matahari, bulan dan bumi dalam satu garis, sehingga matahari tertutup bulan tidak terlihat dari bumi.

"Cuacanya mendung jadi kurang terlihat gerhana mataharinya," kata Ika salah warga Kampung Satu Tarakan.

Saat terjadinya gerhana matahari hibrid Mesjid - Mesjid di Tarakan menunaikan salat gerhana secara berjamaah.
Baca juga: Gerhana bulan total 8 November 2022, hampir semua daerah terlihat termasuk Kaltara
Baca juga: Pertama kali shalat gerhana di Tenda "Arafah" Masjid At Tabayyun, ini suasananya






 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024