Salat gerhana ikuti protokol kesehatan di Tarakan

id gerhana

Salat gerhana ikuti protokol kesehatan di Tarakan

Salat Gerhana Matahari di Mesjid Darul Akbar, Karang Anyar, Tarakan mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19. Antara/Susylo Asmalyah

Tarakan (ANTARA) - Salat Gerhana Matahari di Mesjid Darul Akbar, Karang Anyar, Tarakan mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.

Sebelum memasuki Mesjid jamaah sudah menggunakan masker dan itu tertulis di pintu Mesjid. Mereka juga mencuci tangan dengan sabun yang sudah disiapkan.

Jamaah menunaikan ibadah Salat Asar sebelum Salat Gerhana Matahari dengan mengatur jarak saat ibadah. Dan menghimbau menunaikan ibadah Salat Gerhana kepada jamaah yang hadir sebanyak dua rakaat.

Adapun imam dan khatib adalah Panjiono. Dimana saat khutbahnya menyampaikan keutamaan dari Salat Gerhana. Dan dilanjutkan dengan berdoa.

Fenomena alam berupa gerhana matahari diperkirakan kembali terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Berdasarkan data astronomis, ada 31 provinsi di Indonesia yang dapat mengamati Gerhana Matahari Sebagian pada Minggu, 21 Juni 2020 bertepatan 29 Syawal 1441H.

Ada 31 daerah yangbisa terlihat termasuk Provinsi Kalimantan Utara. Di Kaltara akan mengalami puncak gerhana pada 16.25 Wita.

“Ada 31 provinsi yang secara astronomis dapat mengamati gerhana matahari ini,” terang Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin di Jakarta, Sabtu (20/06).

Kementerian Agama, lanjut Kamaruddin Amin, mengimbau umat Islam yang daerahnya mengalami gerhana dan aman Covid-19 untuk menggelar Salat Gerhana Matahari atau Salat Kusuf.

“Kami imbau kaum muslim pada daerah yang mengalami gerhana dan aman Covid-19, untuk menggelar shalat sunnah gerhana sesuai tuntunan syariah. Tapi tetap memperhatikan protokol kesehatan,” tuturnya.
Baca juga: Hari ini, gerhana matahari cincin di Kaltara 16.25 Wita
Baca juga: Fenomena Gerhana Panumbra