Empat Upaya Pertahankan Opini WTP

id WTP,Upaya, Mempertahankan, Opini

Empat Upaya Pertahankan Opini WTP

WTP KEEMPAT : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menerima dokumen LHP LKPD 2017 dari Auditor Utama Keuangan Negara III BPK RI Dr Blucer Welington Rajagukguk di Gedung DPRD Kaltara, kemarin (28/5). (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2017 yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Penyerahan dilakukan langsung oleh Auditor Utama Keuangan Negara III BPK RI Dr Blucer Welington Rajagukguk kepada Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie yang didampingi Wakil Gubernur (Wagub) H Udin Hianggio, juga kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara Marten Sablon yang didampingi unsur pimpinan lainnya di Gedung DPRD Kaltara, Senin (28/5).

Selain mensyukuri raihan Opini WTP untuk yang keempat kalinya ini, Gubernur menegaskan, jajaran Pemprov Kaltara juga akan terus berupaya mempertahankannya. Menurutnya, mendapatkan Opini WTP merupakan sebuah kewajiban jajaran pemerintahan di bawah kepala daerah, baik itu gubernur maupun bupati juga wali kota.

"Jangan sampai karena keteledoran pengelolaan, tahun depan opini kita turun menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP)," ujar Irianto.

Karena itu, Gubernur menginstruksikan kepada seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Kaltara, untuk benar-benar mempertanggungjawabkan pengelolaan anggaran yang sudah berjalan. "Selama ini sistem itu sudah berjalan cukup baik. Tinggal pembenahan penyajian kualitas laporan keuangan daerah ke depannya," sebutnya. Apalagi, Pemprov Kaltara saat ini telah mendapatkan tenaga Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di bidang akuntansi.

Gubernur berharap, tahun depan Pemprov Kaltara kembali mendapatkan opini yang sama. Dari itu, ia berharap koordinasi yang baik antar pemerintah dapat terus ditingkatkan. Terutama terkait aset di kabupaten dan kota yang kewenangannya berdasarkan undang-undang sudah dilimpahkan ke Pemprov. "Penyajian laporan aset juga harus sesuai dengan standar akuntansi, tidak melanggar kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan," kata Irianto.

Disampaikan, untuk mempertahankan opini WTP, Pemprov Kaltara melakukan beberapa langkah. Di antaranya, menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008, tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Hal ini, guna memastikan pelaksanaan kegiatan pemerintah berjalan efisien dan efektif, pelaporan keuangan yang dapat diandalkan, pengelolaan aset negara yang tertib dan akuntabel, serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. "Yang kedua, dilakukan pengelolaan keuangan berbasis teknologi informasi yang terintegrasi sejak penganggaran, penatausahaan sampai pelaporan," kata Gubernur.

Upaya ketiga, dengan meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang keuangan dan aset melalui bimbingan teknis dan pendampingan yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Keempat meningkatkan integritas bidang pengawasan terhadap kapabilitas APIP Inspektorat Provinsi Kaltara dan peningkatan maturitas SPIP Provinsi Kaltara," urainya.

Gubernur tak lupa mengucapkan rasa syukurnya atas yang telah diperoleh saat ini. Menurutnya, tidak terlepas dari dukungan segenap pihak di Kaltara. Dirinya berharap, hasil audit dari BPK RI ini dapat berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Misalnya, baru-baru ini kita ikut membagi Kartu Kaltara Sehat. Ini dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat. Ada lagi, misalnya membantu memperbaiki rumah masyarakat miskin," sebutnya.

Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas itu harus pula diupayakan meningkat. Berdasarkan perkiraan Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Kaltara pada tahun ini meningkat hingga di atas 7 persen, dengan catatan investasi di Kaltara dapat berjalan lancar. "Karena itu, saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk dapat menciptakan iklim yang kondusif, agar memberikan manfaat bagi kita semua. Dengan begitu investasi di Kaltara dapat berjalan aman," sebutnya.

Sementara itu, Auditor Utama Keuangan Negara III BPK RI Blucer Welington Rajagukguk berharap, capaian yang diraih saat ini tidak hanya sampai pada WTP, tetapi juga harus berbanding lurus dengan kondisi perekonomian di Kaltara. "Jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, Kaltara telah meraih lebih banyak hal positif. Dari capaian itu, masih banyak yang belum diraih daerah lain di Indonesia," urainya.