Kerukunan Umat Beragama di Kaltara Terjaga Baik

id Pentingnya, Menjaga,Kerukunan, Umat

Kerukunan Umat Beragama di Kaltara Terjaga Baik

EDISI PENUTUP : ResKal edisi penutup di 2019 menghadirkan narasumber Ketua FKUB Kaltara H Abdul Djalil Fattah dan wakil ketua FKUB Kaltara Wiyono Adie, Rabu (12/12). (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Pada edisi terakhir Respons Kaltara (ResKal) di tahun 2019, yang digelar Rabu (11/12) kemarin mengangkat tema tentang “Bersama Kita Menjaga Kerukunan” di Kaltara. Menghadirkan narasumber dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltara, bahasan dalam dialog tersebut cukup menarik perhatian. Salah satunya mengenai, bagaimana peran FKUB dalam menjaga kerukunan umat di tengah keberagaman masyarakat Kaltara.

Ketua FKUB Kaltara H Abdul Djalil Fattah dengan didampingi wakil ketua, Wiyono Adie yang hadir dalam kesempatan itu menyatakan, tak ada tantangan berarti dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kaltara selama ini. Meski diketahui, kultur, budaya dan agama di Kaltara beragam, sejauh ini masyarakat mampu menjaga kerukunan dan keharmonisan.

“Kita sangat apresiasi dengan peran para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tentunya kepada masyarakat Kaltara yang selama ini mampu menjaga kerukunan dengan baik. Ini yang harus kita jaga, kita pertahankan sampai kapan pun. Bahkan harapannya hingga ke anak cucu kita kelak, tetap menjaga kerukunan,” kata Abdul Djalil.

Diungkapkan, sejauh ini FKUB bersama stakeholder terkaitnya selalu berkoordinasi dan menjalin komunikasi dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kaltara. “Perlu diketahui, bahwa FKUB sebagai Lembaga semi pemerintah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dengan Menteri Agama, selain memberikan rekomendasi soal pendirian rumah ibadah, salah satu tugas utamanya adalan menjaga kerukunan umat,” imbuh Wiyono.

Menyikapi kondisi terkini, di tengah kebebasan informasi melalui media sosial, FKUB menyatakan turut memantau perkembangan. Terutama dalam menyikapi soal berita bohong atau hoax, yang bisa menjadi salah satu penyebab perpecahan. Abdul Djalil menegaskan, bahwa FKUB bersama pihak terkaitnya terus berupaya memberikan pemahaman melalui para tokoh agama, agar para umatnya tidak mudah terpancing dengan isu hoax. “Kita juga selalu mengimbau kepada masyarakat, agar tidak menyebarkan berita bohong, tidak turut menyebar berita-berita yang tidak jelas. Apalagi yang bisa mengganggu kerukunan kita,” ujarnya.

Di tempat sama, mewakili dari Kanwil Kemenag Kaltara Syofyan mengatakan, pemerintah melalui Kemenag sesuai visi dan misinya, selalu berupaya menjaga kerukunan umat beragam di Indonesia. Termasuk di Kaltara. “Tentunya dengan dukungan dari pihak-pihak terkait. Termasuk salah satunya bersama FKUB. Sementara dari Kemenag, juga ada penyuluh agama, dari semua agama yang turun ke lapangan,” kata Syofyan.

Dirinya menegaskan, secara umum kerukunan umat beragama di Kaltara sudah sangat baik. Bahkan berdasarkan penilaian dari Kemenag, Kaltara termasuk salah satu daerah dengan tingkat kerukunan terbaik. Hal ini dibuktikan dengan diterimanya penghargaan Harmony Award untuk Kaltara.