Tarakan (ANTARA) - Sebagai wilayah perbatasan, Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi salah satu daerah yang ditetapkan sebagai wilayah berpotensi masuknya virus Corona yang kini sedang mewabah di Wuhan, China. Mengantisipasi sejak dini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah melakukan langkah-langkah cepat. Kepala Dinkes Kaltara Usman mengungkapkan, hingga saat ini di Kaltara sendiri belum ditemukan masyarakat atau penumpang internasional yang terdeteksi mengidap penyakit pneumonia akibat virus Corona. "Walau belum ditemukan, kita harus tetap waspada dan melalukan upaya-upaya pencegahan sejak dini,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes telah menginstruksikan waspada terhadap penyebaran virus Corona. Di Kaltara sendiri, sebagai salah satu upaya pencegahan, telah dipasang thermal scanner untuk memantau suhu tubuh penumpang di Bandara Juwata Internasional Tarakan dan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan (pelabuhan yang ada di perbatasan). Dalam pemantauan suhu tubuh juga tidak ada penumpang yang terdeteksinya suhu tubuhnya diatas 38 derajat Celcius.
"Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan dalam rangka monitoring penumpang yang masuk ke wilayah Kaltara, khususnya penumpang internasional. Pemprov Kaltara, dalam hal ini Dinas Kesehatan terus melakukan koordinasi dalam pelaksanaannya dan monitoring terkait antisipasi penyebaran virus corona di Kaltara,” ujar Usman.
Selain dipasang thermal scanner, juga dibagikan kartu kewaspadaan kesehatan (Health Allert Card) untuk penumpang dari luar negeri. Kemudian untuk petugas, diberikan perlindungan berupa penggunaan masker jenis N-95 dan sarung tangan bagi petugas yang melakukan kontak langsung dengan penumpang. Penyakit pneumonia akut disebabkan oleh virus Corona, jenis virus baru yang tengah melanda wilayah Wuhan China. Novel coronavirus atau 2019-nCoV adalah virus yang mengganggu pernapasan dan belum ditemukan vaksinnya. Virus ini juga sudah terkonfirmasi dapat menyebar antarmanusia.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, sebagai rumah sakit provinsi, juga telah disiapkan sebagai rumah sakit rujukan, jika ditemukan suspek kasus penularan virus tersebut. “Ambulan kita juga disiapkan untuk ambulan emergency dan ambulance evakuasi penyakit menular. Pemprov, melalui Dinas Kesehatan juga telah menghimbau Dinkes Kab Kota dan Puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan di wilayah masing-masing,"imbuhnya.
Berita Terkait
Pemkot Tarakan - Ombudsman RI Berkoordinasi Terkait Pencegahan Maladministrasi
Selasa, 19 Maret 2024 20:23
Penyelarasan tiap poin dari pasal-pasal Ranperda Pencegahan Narkoba
Kamis, 30 November 2023 19:57
Konsultasi Ranperda Pencegahan Narkoba dengan BNNP Jatim
Kamis, 30 November 2023 19:27
DPRD kembali bahas Ranperda tentang Pencegahan Narkoba
Kamis, 30 November 2023 17:50
Polda Kaltara Lakukan Pencegahan Radikalisme di Lingkungannya
Selasa, 24 Oktober 2023 17:24
Pembahasan Raperda Fasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika
Rabu, 30 Agustus 2023 14:27
Pemprov dan KPK gelar koordinasi pencegahan korupsi
Rabu, 30 Agustus 2023 14:15
110 pelajar SD Tarakan ikut pencegahan radikalisme
Jumat, 4 Agustus 2023 10:25