Di tengah pandemi, 19 Paket pembangunan jalan terus dikerjakan

id Pembangunan, Infrastruktur, Jalan, Pengerjaan

Di tengah pandemi, 19 Paket pembangunan jalan terus dikerjakan

Gambar Ilustrasi (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Kegiatan infrastruktur pembangunan jalan di Kalimantan Utara (Kaltara) tetap berjalan meski di tengah pandemi. Berdasarkan informasi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, total ada 19 paket kegiatan dari Bina Marga yang saat ini sedang berjalan. 4 kegiatan melalui DAK Reguler dan Penugasan, sementara 15 paket melalui APBD-Kaltara.

Beberapa paket kegiatan pengerjaannya sudah ada yang diatas 80 persen, bahkan sudah ada yang mencapai 100 persen. Seperti, peningkatan ruas jalan Trans Kalimantan-Pelabuhan Ferry Ancam (DAK Reguler) Rp 16,3 miliar dengan progress realisasi 83 persen. Lalu, pembangunan jalan Seputuk-Malinau Kota Rp 17,6 miliar dengan progress realisasi 85 persen, dan pemeliharaan ruas jalan Selimau I-Selimau III Tanjung Selor Rp 1,4 miliar dengan realisasi 100 persen.

Dimana kegiatannya, meliputi peningkatan ruas jalan Trans Kalimantan-Pelabuhan Ferry Ancam (DAK Reguler), pemeliharaan berkala ruas jalan Trans Kalimantan-Tideng Pale (DAK Reguler), peningkatan jalan perbatasan ruas jalan Long Bawan, dan peningkatan jalan perbatasan ruas jalan Ling Rungan-Long Padi (DAK Penugasan).

Sedangkan 15 paket kegiatan melalui APBD-Kaltara, diantaranya ada pembangunan jalan Seputuk-Malinau Kota, pembangunan jalan ruas jalan Trans Kalimantan-Pelabuhan Ferry Ancam, pembangunan saluran drainase dan dinding penahan tanah ruas jalan Manunggal Tanjung Selor, pembangunan Jalan lingkar Pulau Nunukan (ruas jalan Mamolo-Sei Menkadu-Sei Banjar), dan pemeliharaan jalan ruas jalan Selimau I-Selimau III. Serta pemeliharaan Jalan Dalam Kota Tarakan (ruas Jalan Bhayangkara), pembangunan jalan pendekat menuju Jembatan Bulungan-Tarakan (ruas jalan Aki Pingka-Suwaran-Koridor Bulungan-Tarakan sisi Tarakan) dan pembangunan jalan Ring Road Malinau (ruas jalan Simpang Sempayang-Simpang Batu Kajang).

Kepala DPUPR-Perkim Sunardi mengatakan, seluruh pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dengan kontrak tahun tunggal. “Kendala pasti ada, terutama dalam tahun ini dampak tidak langsung dari pandemi yang menyebabkan adanya refocusing anggaran sehingga ada beberapa paket kegiatan yang tidak dapat dilelang sesuai jadwal rencana,” katanya.

Dijelaskannya, terkait dengan output pembangunan jalan ada yang berupa pengaspalan, dan ada yang baru ditangani sampai perkerasan agregat. “Untuk di daerah Krayan misalnya, eksisting jalannya, ada yang masih berupa tanah. Pada tahun ini ditingkatkan menjadi perkerasan aspal di ruas jalan Long Bawan-Lembudud dan Long Rungan-Long Padi (Aspal Lapen). Demikian juga di ruas jalan Selimau I-Selimau III dan Trans Kalimantan-Pelabuhan Ferry Ancam yang ditangani dengan perkerasan aspal,” ujarnya.

“Terutama di ruas jalan menuju Pelabuhan Ferry Ancam yang merupakan salah satu prioritas pembangunan tahun ini. Dimana direncanakan akan tuntas perkerasan aspal sepanjang 5 kilometer sampai ke pelabuhan tersebut,” imbuh Sunardi.

Akes jalan menuju Pelabuhan Ferry Ancam sendiri dibangun secara bertahap sejak 2015. Tahap pertama melalui APBD Kaltara dianggarkan Rp 14,5 miliar untuk perbaikan dan peningkatan jalan sepanjang 1,35 kilometer. Kemudian pada 2016, kembali dianggarkan Rp 6,6 miliar, lalu di 2017 Rp 3,5 miliar, pada 2018 Rp 1,4 miliar, pada 2019 melalui DAK dianggarkan sebesar Rp 10,4 miliar. Dan, pada 2020 lewat DAK dianggarkan Rp 16,3 miliar. “Selain lewat DAK, tahun ini pembangunan ruas jalan menuju Pelabuhan Ferry Ancam juga dibantu dengan menggunakan APBD Kaltara. Nilainya Rp 2,9 miliar, juga dilakukan pengaspalan dengan panjang efektif 80 meter dengan lebar badan jalan 6 meter,” ucapnya.

Sebagai informasi, dari periode 2016 hingga 2019, total sebesar Rp 2.831.026.789.292,36 anggaran yang sudah dikeluarkan untuk program dan kegiatan Provinsi Kaltara di setiap kabupaten dan kota. Runutnya, pada 2016 anggaran totalnya sebesar Rp 531.922.104.455,00. Lalu pada 2017 total Rp 905.610.998.997,36; pada 2018 total Rp 749.343.871.375,00; dan pada 2019 total Rp 644.149.814.465,00.