Opini - Jangan panik, jaga hati dan jaga prokes

id Opini,An-najah,Corona,Masker

Opini - Jangan panik, jaga hati dan jaga prokes

Jangan panik, jaga hati dan prokes

Tanjung Selor (ANTARA) - Beberapa pekan belakangan ini, hampir setiap hari mendengar pengumuman di masjid atau status di medsos tentang berita duka, umumnya terkait dengan COVID-19.

Diperkirakan lonjakan kasus positif dan kematian bersamaan telah menyebarnya varian ganda COVID-19, yakni Varian B.1.617.2 atau varian Delta --dari India.

Bahkan, penyebaran kasus sempat mencatat Indonesia bersaing dengan negara "Bollywood" dalam kasus harian dunia.

Masalah sekarang bukan lagi tentang kesehatan fisik namun psikis. Penting menjaga hati agartidak stres yang bisa membuat imun tubuh
jatuh.

Kuncinya jangan panik, jaga hati dan jaga protokol kesehatan.

Setiap hari sebisa mungkin menghabiskan waktu dengan orang tersayang. Keluar hanya jika benar butuh dan kerja yang mungkin sistem shift atau langsung WFH.

Tidak ada jalan lain selain disiplin protokol Kesehatan yang ketat minimal double masker dan rajin cuci tangan serta jauhi kerumunan. Kita masih struggle tapi harus keep CALM and wear mask.

Grup-grup setiap hari ada saja pemberi tahuan teman, saudara, kenalan, tokoh masyarakat, tokoh adat yang sudah menghadap duluan. Tapi sayangnya, masih ada juga yang ngeh terhadap kejadian ini.

Jujur, memantau dan memberikan support ke taman hal yang bisa kita lakukan apalagi meminta mereka untuk bertenang dan gunakan masker saat bepergian. Di rumah saja kalau lagi gak butuh atau gak punya kepentingan.

Yang punya toko, cafe, dan lapak banyak yang menahan hati, dan menangis dalam diam. Menikmati waktu dan membantu sebisa mungkin. Kita memiliki peran masing-masing. Ada yang langsung turun lapangan sampai lupa update, dan lupa kabari. Ada juga yang mainnya di medsos sambil memberikan semangat, kabar dan membantu mengingatkan antara satu sama lain.

Baca juga: Opini - Terapi menulis, pilihan "membunuh waktu" di tengah pandemi
Baca juga: Opini - Wajah dunia pendidikan di tengah pandemi COVID


Kondisi itu membuat lelah, mengeluh,
Panik? Iya, pengen teriak dan lari-larian. Tapi itu tak menyelesaikan masalah.

Pada akhirnya kita semua harus bersabar dengan keadaan dan selalu untuk berdoa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Saling menguatkan dan saling mendoakan.

Tetap semangat

PPKM membuat sebagian dari kita lumayan stres dan tertekan sehingga pikiran mulai terkecoh dan ikut kepikiran.

Ada beberapa cara agar tetap tenang selama PPKM serta merangsang endorfin. Salah satu cara adalah dengan olahraga di pagi hari dengan durasi 20-30 menit. Melakukan gerak senam, jalan kaki atau sekadar jalan di tempat.

Selain dari itu, tertawa bisa meningkatkan imun tubuh. Buktinya ketika ketawa bisa membuat seseorang lega dan mengeluarkan hormon endorfin yang lumayan menyegarkan dan menyehatkan.
Hal ini juga telah dibahas oleh beberapa penulis lainnya, beberapa peneliti juga yang mencakup dunia kesehatan dan psikologis. Meskipun hanya tersenyum, senyum sedikit yang penting ikhlas dari hati.

Manfaat lainnya dari tertawa adalah bisa membakar kalori dan membuat paru-paru lebih plong dan bisa memproses pernafasan dengan lebih baik lagi. Apalagi tertawa sambil ngos-ngosan dan sudah berguling. Intinya tertawa itu bagus tapi jangan kelewatan juga.

Mensyukuri segala nikmat dan waktu yang diberikan hari ini juga merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan dalam merangsang endorfin.

Dan terakhir adalah dengan makan, apalagi makanan enak yang diolah sendiri. Menikmati proses memasak dan menikmati hidangannya.

Soalannya,
sudahkah tersenyum hari ini?
sudahkah olahraga hari ini?
sudahkah sarapan pagi ini?
sudahkan bersyukur hari ini?
sudahkah 5M/6M/5M+1D ?

Selalu semangat dan selalu menjaga imun iman dan amal. Dan selalu ingat, di balik tubuh yang sehat ada jiwa yang kuat. Demikian, semangat pagi!

(*An-najah Darwisyah Wasilah, penulis dan penggiat media sosial)

Baca juga: Opini - Mari berselancar sehat di dunia maya, "stop bullying"
Baca juga: Catatan Ilham Bintang - Hai Kawan, Percayalah : Pers & Wartawan Never Die