BI ajak masyarakat berbelanja secara bijak jelang Idul Fitri

id Bank Indonesia

BI ajak masyarakat berbelanja secara bijak jelang Idul Fitri

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Bambang Irwanto di Tarakan, Selasa (13/4). ANTARA/HO - Humas Perwakilan BI Provinsi Kaltara.

Tarakan (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara mengajak masyarakat berbelanja secara bijak jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

“Untuk mencegah hal tersebut, Bank Indonesia bekerja sama dengan ibu-ibu dari PKK, Dharmawanita, dan Gabungan Organisasi Wanita Kota Tarakan khususnya yang hadir pada hari ini, mengajak mari bersama-sama kita berbelanja secara bijak," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Bambang Irwanto di Tarakan, Kaltara, Selasa.

Hal tersebut disampaikan saat kegiatan “Sosialisasi Belanja Bijak Dalam Rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Menjelang Idul Fitri 1443 H dan Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah”.

Dia menjelaskan belanja secara bijak yakni sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.

Hal tersebut untuk menjaga kestabilan harga komoditas pangan dan memperkuat efektivitas kebijakan moneter menjelang momen Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Lebih lanjut Bambang juga menyampaikan harapannya agar ibu-ibu bisa menjadi agen yang turut menghimbau masyarakat di lingkungan sekitar untuk menerapkan belanja bijak.

"Upaya tersebut dapat mendukung capaian inflasi yang stabil melalui terjaganya harga barang dan jasa khususnya pada bulan Ramadhan tahun ini," kata Bambang.

Selain itu, dia menyampaikan bahwa tingkat inflasi Kaltara pada tahun 2022 diproyeksikan akan stabil pada kisaran target 3±1 persen.

“Pada bulan Maret 2022, Kota Tarakan tercatat mengalami inflasi bulanan sebesar 0,52 persen (mtm), artinya kenaikan harga barang dan jasa di Tarakan pada Maret 2022 adalah 0,52 persen dari bulan Februari 2022," kata Bambang.

Capaian tersebut perlu diapresiasi berkat kerja sama yang baik antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Tarakan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Bambang juga menjelaskan bahwa peran masyarakat juga memberikan kontribusi besar dalam capaian tersebut.

“Tingkat inflasi di Kota Tarakan selain dipengaruhi oleh pasokan komoditas yang tersedia, juga dipengaruhi oleh tingkat permintaan masyarakat," katanya.
Baca juga: BI siapkan uang kartal sebesar Rp920 miliar di Kaltara