Tingkat hunian kamar hotel di Indonesia pada April 2024 meningkat

id Wisatawan

Tingkat hunian kamar hotel di Indonesia pada April 2024 meningkat

Arsip foto - Petugas melayani reservasi tamu asing di salah satu hotel di kawasan Sanur, Denpasar, Rabu (7/2/2024). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel di Indonesia pada April 2024 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dan tahun sebelumnya.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan tingkat penghunian kamar hotel klasifikasi bintang pada April 2024 mencapai 47,14 persen atau naik 3,73 persen secara bulanan dan naik 5,77 persen secara tahunan.

"Kenaikan TPK ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain periode libur Lebaran dan berbagai kegiatan persiapan World Water Forum dan Bali Spirit Festival, yang keduanya dilaksanakan pada Mei 2024," katanya.

Bali masih menjadi destinasi wisata utama di Indonesia. Tingkat penghunian hotel klasifikasi bintang di Bali mencatatkan angka tertinggi, yakni mencapai 57,69 persen, diikuti oleh Kalimantan Timur (54,87 persen) dan Sumatera Selatan (52,21 persen).

Amalia menyebut rata-rata lama tamu menginap di hotel klasifikasi bintang pada April 2024 adalah selama 1,63 malam, dengan rata-rata lama menginap tamu asing adalah selama 2,8 malam, sedangkan tamu Indonesia 1,5 malam.

BPS juga melaporkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari—April 2024 mencapai 4,09 juta kunjungan.

Ini merupakan angka tertinggi jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada periode Januari-April 2024 selama empat tahun terakhir atau sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2020.

Adapun jumlah kunjungan wisatawan asing pada April 2024 mencapai 1,06 juta, meningkat 2,41 persen dibanding Maret 2024 dan naik 23,23 persen dibanding April 2023.

Kunjungan wisatawan asing terbanyak berasal dari Malaysia, yaitu sebanyak 16 persen dari total wisman, diikuti Australia (12 persen), China (8,1 persen), dan Singapura (7,6 persen).

Sebanyak 47,13 persen dari total wisman masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Wisman yang paling banyak masuk melalui bandara ini adalah wisatawan dari Australia dengan proporsi 23,36 persen.
Baca juga: Wisman ke Kaltara banyak dari Malaysia
Baca juga: Kemenko Marve yakin Kaltara kian dilirik wisatawan