Tarakan (ANTARA) - Tarakan (ANTARA) - Semakin maraknya berita hoax menjelang pemilu 2019 maka Dewan Pers mengajak wartawan berperan memerangi dengan  mensosialisasikan melalui pemberitaan.

Demikian ajakan yang disampaikan Wakil Ketua Bidang Hukum Dewan Pers, Jimmy Silalahi pada Workshop Liputan Pemilu 2019 di Hotel Tarakan Plaza Kota Tarakan, Selasa.

Ia menjelaskan, berita hoax atau disinformasi diibaratkan hantu yang menakutkan karena dapat merusak tatanan kehidupan bermasyarakat. Seperti saling benci antar sesama dan merenggangkan persahabatan.

Oleh karena itu, kata Jimmy, wartawan perlu menempatkan diri pada posisi yang memegang kunci agar penyebaran hoax tidak terjadi di media sosial.

Ia juga meminta kepada wartawan agar tidak ikut-ikutan menyebarkan berita yang tidak jelas asal usulnya. 

Bahkan dia meminta kepada wartawan agar menayangkan iklan atau berita pemilu demi terlaksananya pemilu yang berkualitas. 

Menurut dia, maraknya berita hoax melalui media sosial akibat dari kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemberitaan media massa. 

Hal ini terjadi disebabkan tidak netralnya pemilik media massa atau wartawan dalam menyiarkan atau memberitakan suatu masalah, kata Jimmy juga Ketua Asosiasi TV Lokal Indonesia. 

Jimmy yakin apabila wartawan berperan aktif memberantas berita hoax maka dapat meminimalisir ujaran kebencian dan kesalahpahaman yang telah terjadi akibat informasi yang menyesatkan selama ini. 

 

Pewarta : Rusman
Editor : Rusman
Copyright © ANTARA 2024