Tanjung Selor (ANTARA) - Berdasarkan monitoring Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), stok hewan ternak dalam rangka mempersiapkan ketersediaan hewan qurban untuk Hari Raya Idul Adha 1441 H/2020 M relatif aman. Pun demikian, daya beli masyarakat relatif turun dibanding tahun sebelumnya, termasuk untuk hewan qurban. “Kemungkinan besar dipengaruhi pandemi Covid-19,” kata Kepala DPKP Kaltara, Wahyuni Nuzband, belum lama ini.
Data sementara, populasi hewan ternak sapi se-Kaltara per 30 Juni 2020 sebanyak 22.834 ekor. Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 22.776 ekor. Untuk kambing, tercatat sebanyak 7.538 ekor untuk tahun ini, sedangkan tahun sebelumnya lebih tinggi dengan jumlah 13.990. “1 kabupaten dan 1 kota yang belum menyetorkan datanya sehingga kami memprediksi akan ada peningkatan signifikan jika semua data telah terkumpul,” urainya.
DPKP memprediksi kebutuhan sapi kurban tahun ini sekitar 2.629 ekor. Sementara kebutuhan untuk ternak kambing kurban berkisar 899 ekor. Ini berdasar pada jumlah data pemotongan hewan qurban tahun lalu. “Informasi yang kami terima, beberapa pengusaha atau pedagang ternak qurban akan mendatangkan dari luar daerah,” ulasnya. DPKP juga melakukan pemeriksaan terhadap hewan qurban. “Pemeriksaan akan dilaksanakan jelang Idul Adha nanti,” tuturnya.
Pemeriksaan itu, diantaranya pemeriksaan ante mortem atau sebelum pemotongan meliputi pemeriksaan kesehatan ternak untuk melihat ada tidaknya penyakit menular maupun tidak menular, pemeriksaan surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal jika ternak berasal dari luar daerah serta pemeriksaan fasilitas baik tempat pakan, air minum, kebersihan tempat penampungan serta perizinan tempat usaha penjualan ternak.
“Pemeriksaan ante mortem akan lebih diintensifkan sehari sebelum Idul Adha, lalu pemeriksaan setelah pemotongan dilakukan pada saat perayaan Idul Adha dan 3 hari setelahnya,” tutupnya.