Tanjung Selor (ANTARA) - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie dan Irwan Sabri (IRAW) menargetkan suara 60 persen untuk memenangkan pemilihan gubernur Pilkada Kaltara 2020.
"Target kita untuk memastikan kita menang harus 60 persen ke atas itu wajar," kata Irianto selesai deklarasi dukungan dan doa bersama di Hotel Luminor, Tanjung Selor, Sabtu.
Menurutnya itu wajar, karena Irianto merupakan calon petahana.
Berdasarkan teori politik bila petahan baik - baik saja dan kerja nyata maka meraih suara sudah 30 persen.
Tinggal mencari 25 persen suara lagi, pasti menang berdasarkan hitungan statistik dan akal sehat.
"Tapi kami tidak mau muluk - muluk, apalagi takabur jangan sampai membangun arogansi itu berbahaya dan menghindari itu. Pokoknya kita menang aja," kata Irianto.
Berdasarkan pengalaman, lumbung suara Irianto pada Pilgub lima tahun lalu ada di Nunukan, Bulungan dan Tarakan. Kalah di Malinau dan di Tana Tidung menang tipis.
Harapannya bisa menang di kabupaten dan kota, meskipun harus berjuang keras.
Dari hasil survei Indikator dan Indo Barometer, Irianto sebagai cagub Kaltara meraih hasil 33,3 persen pada bulan Februari 2020 yang menyatakan belum ada pilihan masih banyak.
"Tapi saya dengan pengalaman yang ada, tidak terlalu berpegangan dengan hasil survei. Pengalaman pada 2015 saya kalah menurut survei dari pasangan lawan, bahkan lebih dari 30 persen tapi kalau Allah berkehendak lain," kata Irianto.
Dari 33,3 persen kalau kita pelihara ditambah dengan tim pemenangan yang tangguh dari partai politik dan relawan. Dengan terus berikhtiar dan waspada serta sabar.
Pasangkan IRAW maju di Pilgub Kaltara diusung oleh partai Golkar, Nasdem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Perindo. Serta dua partai pendukung yakni PSI dan Berkarya.
Baca juga: Delapan partai dukung pasangan ZIYAP pada Pilgub Kaltara
Baca juga: Pasangan IRAW mendapat rekomendasi dukungan dari PKS
"Target kita untuk memastikan kita menang harus 60 persen ke atas itu wajar," kata Irianto selesai deklarasi dukungan dan doa bersama di Hotel Luminor, Tanjung Selor, Sabtu.
Menurutnya itu wajar, karena Irianto merupakan calon petahana.
Berdasarkan teori politik bila petahan baik - baik saja dan kerja nyata maka meraih suara sudah 30 persen.
Tinggal mencari 25 persen suara lagi, pasti menang berdasarkan hitungan statistik dan akal sehat.
"Tapi kami tidak mau muluk - muluk, apalagi takabur jangan sampai membangun arogansi itu berbahaya dan menghindari itu. Pokoknya kita menang aja," kata Irianto.
Berdasarkan pengalaman, lumbung suara Irianto pada Pilgub lima tahun lalu ada di Nunukan, Bulungan dan Tarakan. Kalah di Malinau dan di Tana Tidung menang tipis.
Harapannya bisa menang di kabupaten dan kota, meskipun harus berjuang keras.
Dari hasil survei Indikator dan Indo Barometer, Irianto sebagai cagub Kaltara meraih hasil 33,3 persen pada bulan Februari 2020 yang menyatakan belum ada pilihan masih banyak.
"Tapi saya dengan pengalaman yang ada, tidak terlalu berpegangan dengan hasil survei. Pengalaman pada 2015 saya kalah menurut survei dari pasangan lawan, bahkan lebih dari 30 persen tapi kalau Allah berkehendak lain," kata Irianto.
Dari 33,3 persen kalau kita pelihara ditambah dengan tim pemenangan yang tangguh dari partai politik dan relawan. Dengan terus berikhtiar dan waspada serta sabar.
Pasangkan IRAW maju di Pilgub Kaltara diusung oleh partai Golkar, Nasdem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Perindo. Serta dua partai pendukung yakni PSI dan Berkarya.
Baca juga: Delapan partai dukung pasangan ZIYAP pada Pilgub Kaltara
Baca juga: Pasangan IRAW mendapat rekomendasi dukungan dari PKS