Tanjung Selor (ANTARA) - Banjir kiriman dari pedalaman Sungai Kayan, Jumat siang (21/5/2021) telah tiba di Tanjung Selor, Bulungan menyebabkan sebagian daerah di Ibu Kota Kalimantan Utara itu tergenang air.
Dilaporkan di Tanjung Selor, Jumat seperti prediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara kemarin, ternyata benar banjir kiriman dari pedalaman kini tiba di Tanjung Selor, Jumat siang (21/5/2021).
Air deras dari pedalaman terlihat mulai menggenangi beberapa kawasan usai Shalat Jumat atau 13.00 Wita.
Daerah yang tergenang itu terlihat di Buluh Perindu, Jalan Imam Bonjol, Jalan Semangka, dan Jalan Mawar (Tanjung Selor).
Baca juga: Banjir di sejumlah daerah pedalaman Kaltara
Banjir juga terlihat menggenangi jalan di Tanjung Palas Hilir dari depan Kantor Cabang Pegadaian hingga SPBU.
Sebagian halaman rumah warga juga sudah tergenang antara lain di kawasan Karang Anyar, Jalan Anang Dahlan dan Jalan Bandahara (Tanjung Palas).
Banjir kiriman pedalaman tiba di Tanjung Selor, Jumat (21/5/2021). Mobil mogok.
Kawasan terparah di Tanjung Palas Hilir sekitar Kantor Cabang Pegadaian menyebabkan beberapa kendaraan roda dua dan empat terlihat mati mesin saat melintasi kawasan dengan kedalaman hingga di atas lutut orang dewasa itu.
Sebelumnya, terjadi banjir di pedalaman Sungai Kayan, yakni Sungai Bahau dan Sungai Pujungan, Kabupaten Malinau pada Kamis dini hari (20/5/2021)
Banjir sempat merendam rumah warga cukup dalam hingga satu meter dan merusak fasilitas umum, yakni jembatan antardesa di Desa Wisata Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu yang hanyut terbawa arus.
Camat Bahau Hulu Viktor melalui telpon saat dikonfirmasi bahwa banjir di daerahnya telah surut tadi malam.
Saat banjir di pedalaman --Sungai Bahau dan Sungai Pujungan-- surut maka akan terjadi banjir kiriman di kawasan hilirnya, yakni melintasi Long Peso dan Tanjung Selor yang berada di hilir Sungai Kayan.
Berdasar laporan Kepala Desa Long Bia, Kecamatan Long Peso, Bulungan Ali Husin bahwa banjir kiriman tadi malam juga telah tiba di daerahnya dengan ketinggian permukaan air sungai 7,8 meter.
Baca juga: Tanjung Selor dikhawatirkan terima banjir kiriman dari pedalaman besok
Baca juga: Pedalaman Sungai Kayan banjir, warga Bulungan diimbau waspada
Baca juga: Warga mengungsi, Banjir landa beberapa desa di Kaltara
Sekretaris BPBD Kaltara Abdul Djalil memprediksi jika sungai di kawasan Long Bia meluap, maka sekitar 12 jam banjir kiriman tiba di Tanjung Selor dan sekitarnya.
"Semoga tidak hujan, meski terlihat langit sudah hitam. Jika hujan dan air laut pasang secara bersamaan maka banjir bisa meluas," kata salah seorang warga yang ditemui di sekitar SPBU Tanjung Palas, daerah terparah terendam air.
Salah satu kasus banjir terparah pernah menimpa Tanjung Selor dan sekitarnya pada 2015, saat banjir kiriman dari hulu Sungai Kayan (Long Peso) dengan ketinggian antara 8-10 meter.
Banjir kiriman pedalaman tiba di Tanjung Selor, Jumat (21/5/2021).
Dilaporkan di Tanjung Selor, Jumat seperti prediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara kemarin, ternyata benar banjir kiriman dari pedalaman kini tiba di Tanjung Selor, Jumat siang (21/5/2021).
Air deras dari pedalaman terlihat mulai menggenangi beberapa kawasan usai Shalat Jumat atau 13.00 Wita.
Daerah yang tergenang itu terlihat di Buluh Perindu, Jalan Imam Bonjol, Jalan Semangka, dan Jalan Mawar (Tanjung Selor).
Baca juga: Banjir di sejumlah daerah pedalaman Kaltara
Banjir juga terlihat menggenangi jalan di Tanjung Palas Hilir dari depan Kantor Cabang Pegadaian hingga SPBU.
Sebagian halaman rumah warga juga sudah tergenang antara lain di kawasan Karang Anyar, Jalan Anang Dahlan dan Jalan Bandahara (Tanjung Palas).
Kawasan terparah di Tanjung Palas Hilir sekitar Kantor Cabang Pegadaian menyebabkan beberapa kendaraan roda dua dan empat terlihat mati mesin saat melintasi kawasan dengan kedalaman hingga di atas lutut orang dewasa itu.
Sebelumnya, terjadi banjir di pedalaman Sungai Kayan, yakni Sungai Bahau dan Sungai Pujungan, Kabupaten Malinau pada Kamis dini hari (20/5/2021)
Banjir sempat merendam rumah warga cukup dalam hingga satu meter dan merusak fasilitas umum, yakni jembatan antardesa di Desa Wisata Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu yang hanyut terbawa arus.
Camat Bahau Hulu Viktor melalui telpon saat dikonfirmasi bahwa banjir di daerahnya telah surut tadi malam.
Saat banjir di pedalaman --Sungai Bahau dan Sungai Pujungan-- surut maka akan terjadi banjir kiriman di kawasan hilirnya, yakni melintasi Long Peso dan Tanjung Selor yang berada di hilir Sungai Kayan.
Berdasar laporan Kepala Desa Long Bia, Kecamatan Long Peso, Bulungan Ali Husin bahwa banjir kiriman tadi malam juga telah tiba di daerahnya dengan ketinggian permukaan air sungai 7,8 meter.
Baca juga: Tanjung Selor dikhawatirkan terima banjir kiriman dari pedalaman besok
Baca juga: Pedalaman Sungai Kayan banjir, warga Bulungan diimbau waspada
Baca juga: Warga mengungsi, Banjir landa beberapa desa di Kaltara
Sekretaris BPBD Kaltara Abdul Djalil memprediksi jika sungai di kawasan Long Bia meluap, maka sekitar 12 jam banjir kiriman tiba di Tanjung Selor dan sekitarnya.
"Semoga tidak hujan, meski terlihat langit sudah hitam. Jika hujan dan air laut pasang secara bersamaan maka banjir bisa meluas," kata salah seorang warga yang ditemui di sekitar SPBU Tanjung Palas, daerah terparah terendam air.
Salah satu kasus banjir terparah pernah menimpa Tanjung Selor dan sekitarnya pada 2015, saat banjir kiriman dari hulu Sungai Kayan (Long Peso) dengan ketinggian antara 8-10 meter.