Kawal Investor Hingga Investasi Terwujud--Irianto: Kami Tidak Menawarkan Mimpi, tapi Fakta

id ,

Kawal Investor Hingga Investasi Terwujud--Irianto: Kami Tidak Menawarkan Mimpi, tapi Fakta

BUKAN TAWARKAN MIMPI : Gubernur Kaltara, H Irianto Lambrie pada acara KIF 2017 di Jakarta, beberapa waktu lalu. (dok humas)

Jakarta (AntaraNews Kaltara) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), H Irianto Lambriemengatakan, promosi investasi yang dilakukannya tidak berhenti cukup denganmenawarkan, seperti pada saat pelaksanaan KaltaraInvestement Forum (KIF) 2017 di Jakarta, Rabu (8/3) lalu. Namun terus akanditindaklanjuti dengan upaya-upaya hingga sampai investasi benar-benar terwujuddi Kaltara.

Disebutkan Irianto, sebagai provinsitermuda Kaltara memang perlu bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalan.Salah satunya dengan ‘menjual’ potensi-potensi yang dimiliki oleh provinsi yangberada di perbatasan dengan Malaysia ini. “Tapi kita semua menyadari,menyelesaikan masalah tidak bisa dengan jalan pintas. Ada diskusi, integrasi, dan selaluada proses,” ujar Irianto.

Gubernur mengatakan, pemerintah dalamhal ini negara membuat kebijakan, memberikan aturan norma standar untukdaerah. Namun tidak semua bisa dipraktikkan di semua daerah, karena kondisidaerah bervariasi. Sehingga belum tentu di provinsi atau daerah satu, bisaditerapkan di provinsi lain. “Di Kaltara, sebagai provinsi baru, ingin bergerakcepat menyelesaikan masalah. Tapi kami juga tidak mau celaka dengan melanggaraturan. Makanya tetap taat pada aturan, dan mengikuti tatanan yang ada,”ungkapnya.

Promosi investasi melalui foruminvestasi atau KIF 2017 yang dilaksanakan awal bulan ini, Irianto menegaskan,pihaknya ingin ‘menjual’ potensi daerah atau sesuatu sekaligus memeliharanya. Artinya,bagaimana yang dijual bisa direalisasikan penjualannya. “Sebagai gambaran,sudah ada minat investasi, izin sudah ada, namun terkendala pembiayaan.Seperti contoh pinjaman bank, bagaimana uang dari luar negeri. Maka jika itutidak kita bantu, investasi bisa terhenti sampai di situ, atau tidak jalan,”kata Irianto.

Pelayanan purna jual, tegasnya sangatpenting. Pemerintah daerah harus membantu serta mengawal investor, dalamperijinan hingga investasi benar-benar diwujudkan. “Jadi investor tidakdibiarkan. Saya selaku Gubernur Kaltara, berpikir harus tidak tuntassampai di situ. Tapi sampai pembangunannya terwujud, hingga investorbenar-benar terbukti berinvestasi di Kaltara,” tandasnya.

Irianto juga menyampaikan, yangditawarkan kepada investor adalah fakta. Bukan sekedar angan-angan ataugambaran yang tidak ada wujudnya. "Kami tidak menawarkan mimpi, tidak jugamenawarkan masalah. Kita tawarkan adalah fakta. Kami punya ini, faktanyabegini. Kami punya perencanaan, ada kendalanya, tapi kendala itu yakin bisadiatasi,” tegas Irianto. Dirinya optimis, dengan dukungan pemerintah, mulaidari presiden hingga jajaran menterinya, apa yang menjadi keinginan Kaltarauntuk mengembangkan investasi di Kaltara akan terwujud.

Seperti diketahui, dalam KIF 2017,Irianto lebih banyak menawarkan potensi di bidang energi. Salah satunyaadalah potensi sungai-sungai besar di Kaltara yang bisa menghasilkan energi listrik hingga20.000 Megawatt (MW).

Kaltara masih memiliki lebih dari 20sungai yang berpotensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang tersebardi 3 Kabupaten, yakni Nunukan di Sungai Sumbakung dengan potensi 500 MW.Kabupaten Bulungan di Sungai Kayan potensinya 9.000 MW, ketiga diKabupaten Malinau di Sungai Mentarang dengan potensi 7.600 MW atau3.430 MW.

Potensi lainnya, turut ditawarkan padasektor minyak dan gas (Migas). Di mana produksiminyak dari 9 titik yang ada di Kaltara mengandung kurang lebih 764 juta barelserta 1,4 triliun cubic feet gas. Tidakhanya itu, Irianto juga mempromosikan lahan perkebunan sawit yang seluas 808ribu hektare (Ha) yang terdapat di Kabupaten Bulungan, Nunukan,Malinau, dan Tana Tidung. Sedangkan kawasan pertanian, pemerintah dearah telahmengembangkan kawasan pangan terpadu atau foodestate terdapat lahan seluas 50.000 Ha di Kabupaten Bulungan, dan kawasanproduksi padi seluas 17.400 Ha di Kabupaten Nunukan.

Sedangkan untuk kawasan pariwisata, kataIrianto banyak lokasi pariwisata yang menarik dan eksotik di Kaltara, sepertiwisata alam pantai, hutan alam, goa dan lainnya. Termasuk di antaranya,kekayaan hutan konservasi di Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) yangdisebut-sebut sebagai ‘jantung’nya Borneo.