Gubernur Kaltara di Presidential Lecture

id Presidential Lecture, revolusi industri 4.0.,Presiden Jokowi,CPNS 2017

Gubernur Kaltara di Presidential Lecture

BIROKRAT : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie bersama Sesjen Kemenkeu Hadiyanto saat menghadiri Presidential Lecture Bagi CPNS "Bersatu Dalam Harmoni-Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024" di Istora Senayan Jakarta, Selasa (27/3). (humasprovk

Jakarta (Antaranews Kaltara) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie mengatakan, para Aparatur Sipil Negara (ASN), tak terkecuali di Kaltara harus bersiap era revolusi industri 4.0. Yaitu era di mana pemanfaatan teknologi informasi (internet) sangat penting dalam produksi di dunia industri. Demikian disampaikan Gubernur di sela-sela menghadiri acara Presidential Lecture "Bersatu Dalam Harmoni-Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024" terhadap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Istora Senayan Jakarta, Selasa (27/3).

Fokus utama kegiatan ini, adalah arahan Presiden Joko Widodo. Ada sejumlah hal yang menjadi perhatian Gubernur. Di antaranya, keyakinan bahwa pemerintahan juga negara akan segera maju, apabila memiliki birokrat yang tangguh dan pekerja keras demi bangsa dan negara. Untuk itu, aparatur pemerintahan harus mampu beradaptasi dengan dunia yang sangat dinamis perubahannya saat ini. "Perubahan itu cepat sekali terjadi, termasuk ilmu pengetahuan yang terus berkembang pesat. Aparatur pemerintahan, utamanya di Kaltara wajib menyesuaikan diri," ungkap Irianto.

Aparatur pemerintahan dan kader yang dipersiapkan sebagai pemimpin masa depan, juga harus siap menghadapi era revolusi industri 4.0 yang memunculkan perubahan dan tantangan baru. "Landscape kehidupan bakal berubah, baik landscape kehidupan sosial-budaya, ekonomi juga teknologi. Pemerintah, utamanya Pemprov Kaltara saya minta bekerja lebih cepat lagi, responsif, tanggap dan efisien dalam urusan birokrasi. Begitu yang diharapkan Presiden, dan tengah dilakukan Kaltara," ulas Gubernur.

Hal itu dilakukan karena masyarakat membutuhkan pelayanan yang cepat dan bersih. "Birokrasi akan dipersiapkan seperti yang diharapkan Presiden. Khususnya, bagi ASN yang baru, saya minta terus mengikuti perubahan teknologi, gagasan, inovasi, termasuk dinamika politik dan ekonomi saat ini. Dan, yang terpenting adalah, mendengarkan keinginan masyarakat," tuturnya.

ASN baru sebagai generasi terpilih, memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kehidupan sosial, hukum, etika dan norma. "Meneruskan harapan Presiden, saya berharap ASN atau CPNS yang baru ini dapat menjadi simpul pemersatu bangsa. Aktif mengamalkan dan membela Pancasila, juga berintegritas, dan memiliki sikap melayani masyarakat guna membawa lompatan kemajuan dan kejayaan Indonesia," jelasnya.

Selain arahan Presiden, ada beberapa hal penting lainnya yang disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur. Gubernur mengingatkan, setiap ASN di Kaltara hendaknya memahami penuturan Menpan-RB. Salah satunya yang menyebutkan bahwa ASN Zaman Now itu, memiliki komitmen untuk bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) juga siap melayani sepenuh hati.

Dikatakan, CPNS hasil seleksi penerimaan 2017 ini, diharapkan menjadi motor penggerak untuk terwujudnya birokrasi kelas dunia. Tak terkecuali di Kaltara.

Dari laporan Menpan-RB, pada seleksi penerimaan CPNS 2017 yang menggunakan metode Computer Assited Test (CAT) itu, untuk tahap II ada 2,4 juta pelamar bagi 37.138 formasi yang disediakan untuk 62 kementerian/lembaga dan 1 provinsi. Adapun yang berhasil lulus hanya 33.155 orang. "Rekrutmen CPNS di era baru ini, fokus utamanya adalah memperbaiki kualitas ASN Indonesia guna menghadapi perubahan cepat dunia yang memasuki era industri 4.0. Di mana di era revolusi industri 4.0 itu, eranya komputasi, kecepatan kinerja dan kebutuhan jaringan internet yang tinggi. Untuk itu, dibutuhkan sumberdaya manusia yang berintegritas, profesional, berwawasan nasional, entrepreneur, dan memiliki networking cukup luas," urai Irianto.

Diingatkan juga, utamanya bagi Pemprov Kaltara bahwa keberadaan ASN dengan skill yang tidak memadai dapat menjadi beban untuk menghadapi tantangan pembangunan ke depan. "Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 itu, dibutuhkan keahlian. Untuk itu, rekrutmen aparatur khususnya, difokuskan pada kemampuan seseorang dengan proses yang terbuka, real time, dan adil," jelas Gubernur.

Gubernur menegaskan, agar perencanaan penyediaan ASN harus didasarkan pada arah pembangunan nasional dan potensi daerah dengan mempertimbangkan Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK). Juga wajib menggunakan sistem rekrutmen yang selektif, adil, kompetitif dan real time. Kaltara sendiri, merupakan satu-satunya provinsi yang menggelar seleksi penerimaan CPNS 2017 tahap II menggunakan metode CAT.

Pada acara yang dihadiri 5.165 CPNS dari berbagai kementerian itu, turut hadir beberapa pembicara ternama. Di antaranya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, CEO Gojek Nadiem Makarim, dan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latief.

Di sela kegiatan yang puncaknya adalah Kuliah Umum dari Presiden RI Joko Widodo itu, Gubernur sempat berdiskusi dengan Hadiyanto, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. "Banyak hal kami bincangkan dalam diskusi yang santai ini. Utamanya untuk kepentingan Kaltara," tambah Gubernur.