Jakarta (ANTARA) - Perusahaan transportasi berbasis aplikasi yang berkembang menjadi multi layanan, Gojek membenarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 430 karyawan atau sembilan persen dari total karyawan.
Sebagian besar karyawan yang harus meninggalkan Gojek tersebut berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival, sebagai bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Kami telah melakukan berbagai langkah untuk mengoptimalkan perusahaan supaya dapat terus tumbuh dan memiliki dampak. Namun kami sangat naif karena berpikir bahwa pertumbuhan akan terus terjadi," ujar Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dalam email kepada karyawan Gojek, yang dikutip Antara, Selasa.
Baca juga:Gojek dikabarkan akan lakukan PHK pekan ini
Baca juga:Gojek bimbing 11 "startup" lokal lewat Gojek Xcelerate Batch 4
"Kami tidak cukup mengantisipasi adanya penurunan yang tidak dapat dihindari seperti pandemi yang terjadi saat ini, dan sekarang kami membayar untuk itu," dia melanjutkan.
Karyawan Gojek yang terdampak dengan keputusan ini akan mendapatbenefittermasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah.
Untuk pasangon, karyawan yang terdampak akan menerima pesangon (ditetapkan minimum gaji empat pekan) ditambah tambahan empat pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja.
Selanjutnya, Gojek tidak mewajibkan karyawan yang terdampak untuk bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan, supaya karyawan dapat fokus memikirkan mengenai rencana mereka di masa mendatang. Namun, Gojek tetap akan membayar gaji mereka secara penuh.
Masa tunggu(annual cliff)bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham akan dihapus, sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.
Gojek akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, selain juga hak-hak lainnya termasuk cuti melahirkan.
Gojek juga akan memperpanjang skema asuransi kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan juga bagi keluarga mereka, hingga 31 Desember 2020. Karyawan juga dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain.
Baca juga:Mitra dan user Gojek bisa batalkan order tanpa penalti, ini syaratnya
Baca juga:Telah mendunia, GoFood usung konsep Cloud Kitchen demi akselerasi UMKM
Selain itu, Gojek juga memperpanjang masa dukungan program layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan. Gojek juga memberikan programoutplacementyang akan membantu untuk mencari pekerjaan.
Pemangkasan 430 karyawan Gojek tersebut menyusul dihentikannya layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.
Andre memastikan bahwa keputusan pengurangan karyawan tersebut merupakan satu-satunya yang dilakukan Gojek di tengah situasi pandemi COVID-19.
Baca juga:Gojek bantu 100 ribu UMKM perkuat daya tahan saat pandemi
Baca juga:Facebook dan Paypal jadi investor baru Gojek
Baca juga:GoPlay galang pendanaan independen untuk pertama kalinya
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu