Kisah Bripka Sandi-Aipda Yuniar, dari bangun sekolah gratis hingga pelatihan korban PHK

id Polda

Kisah Bripka Sandi-Aipda Yuniar, dari bangun sekolah gratis hingga pelatihan korban PHK

Kisah Bripka Sandi-Aipda Yuniar, dari bangun sekolah gratis hingga pelatihan korban PHK (Humas polri)

Jakarta (ANTARA) - Di tengah sorotan negatif terhadap Polri belakangan ini, khususnya akibat kasus pembunuhan Brigadir J yang diduga melibatkan "bos" sendiri, yakni Irjen Pol Ferdy Sambo (mantan Kadiv Propam Polri), faktanya banyak kinerja dan prestasi personil kepolisian yang luar biasa, bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat lapisan bawah.

Berikut dua kisah inspiratif aparat yang bernilai "human interest", yakni Bripka Sandi dan Aipda Yuniar, dari bangun sekolah gratis hingga pelatihan kerja bagi kaum ibu korban PHK (pemutusan hubungan kerja).

Kisah pertama, dari seorang anggota Polri bernama Bripka Sandi Praja yang patut diapresiasi. Bagaimana tidak, Bripka Sandi yang merupakan Bhabinkamtibmas Polsek Cibadak, Polres Sukabumi membuat inovasi dengan membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) gratis bagi masyarakat yang kurang mampu dan yatim piatu.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan, apa yang dilakukan Bripka Sandi merupakan bentuk dedikasi anggota Polri untuk masyarakat, khususnya dunia pendidikan.

"Bripka Sandi adalah salah satu anggota Polri yang mengabdikan diri untuk masyarakat," kata Nurul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/9/2022).

Sekolah yang diberi nama Tunas Bhayangkara ini didirikan di kampung halaman Bripka Sandi. Sekolah yang di bawah naungan Yayasan Pendidikan Laksamana Niscala Dandyaksa ini berdiri di atas tanah seluas 3.025 meter.

Adapun pembiayaan sekolah ini merupakan hasil Bripka Sandi menabung dan pinjaman ke salah satu bank BUMN. Adapun sisa kekurangannya berasal dari para donatur, pelaku usaha, tokoh masyarakat, tokoh agama yang secara bergotong royong dikerjakan bersama warga.

"Apa yang dilakukan Bripka Sandi merupakan wujud Polri mendukung program pemerintah wajib belajar 12 tahun dan implementasi program Polri Presisi yang dicanangkan Kapolri," katanya.

Tak hanya Bripka Sandi, anggota Polri lainnya bernama Aipda Afida Yuniar Safitri juga menjadi inspirasi. Bhabinkamtibmas Polres Nganjuk ini sejak 2017 memberikan pelatihan kepada ibu-ibu dan korban PHK untuk berwirausaha.



Baca juga: MoU pembangunan perumahan "Graha Bhayangkara" Polda Kaltara
Baca juga: Dua pejabat Kemendag jadi tersangka korupsi gerobak
Baca juga: Ini pesan Kapolri saat lepas Pasukan Perdamaian PBB Garuda Bhayangkara
Tak hanya Bripka Sandi, anggota Polri lainnya bernama Aipda Afida Yuniar Safitri juga menjadi inspirasi. Bhabinkamtibmas Polres Nganjuk ini sejak 2017 memberikan pelatihan kepada ibu-ibu dan korban PHK untuk berwirausaha. (Humas polri)



Salah satu pelatihan, yakni pemasaran digital untuk ibu-ibu dan warga Nganjuk yang ingin mempromosikan produk jualannya.

"Kegiatan yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Aipda Yuniar adalah bentuk dari Polri mendukung pemberdayaan ekonomi sekaligus untuk membangkitkan UMKM yang terpukul karena pandemi," kata Nurul.

Nurul menuturkan, apa yang dilakukan Aipda Yuniar awalnya dikarenakan keprihatinannya melihat nasib petani bawang di wilayah kerjanya.

Petani bawang, kata Nurul, hanya menjual hasil panen ke tengkulak yang kemudian memasarkanke daerah lain. Padahal banyak warga di sana yang mampu menghasilkan bawang goreng dengan kualitas yang baik.

"Aipda Yuniar bersama koleganya Bripka Agung pun mengadakan pelatihan agar masyarakat mengerti bagaimana memasarkan produk warga," ujarnya.

Dengan pelatihan yang dilakukan, Nurul mengatakan dapat merubah pola pikiran warga yang dimana selama ini menggoreng bawang untuk kebutuhan sendiri, menjadi pelaku UMKM bawang goreng sehingga bisa mengangkat perekonomian warga Nganjuk.

"Hal ini menjadi wujud nyata Polri yang berkontribusi dalam program pemerintah yakni pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta mendukung harapan Presiden Jokowi agar Indonesia tak hanya menjadi penonton masifnya perkembangan ekonomi digital, tapi ikut juga membanjiri market place dengan produk lokal atau UMKM," katanya. (***)


Baca juga: Polda Kaltara amankan enam warga Malaysia di perairan perbatasan
Baca juga: Brimob Polda Kaltara amankan napi kasus narkoba tanpa petugas lapas
Baca juga: Polda Kaltara amankan dua pucuk senpi dari tersangka kasus narkoba