Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (19/1) dini hari kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan tinggi kolom 500 meter dan arah luncurannya ke barat daya atau hulu Kali Krasak sejauh 1.800 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Selasa, mengatakan awan panas guguran yang terekam di seismogram pada pukul 02.27 WIB itu memiliki durasi 209 detik dengan amplitudo maksimum 60 mm.
"Jarak luncur kurang lebih 1.800 meter ke arah barat daya ( Kali Krasak-Kali Boyong ). Teramati tinggi kolom 500 meter di atas puncak. Angin bertiup ke timur," kata dia.
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran sejauh 1.000 meter
Baca juga: Gunung Merapi 36 kali meluncurkan lava pijar
Selain awan panas guguran, selama periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB, BPPTKG mencatat 30 kali guguran material dengan jarak luncur maksimum 300-900 meter mengarah ke barat daya.
BPPTKG juga merekam satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 60 mm dan durasi 209 detik, 31 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-46 mm dan durasi 24-103 detik, serta dua kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm, dan durasi 9-16 detik, serta dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 34-75 mm, dan durasi 7.2-7.4 detik.
Berdasarkan pengamatan visual, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Cuaca di gunung itu cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dengan suhu udara 14-20 derajat selsius, kelembaban udara 71-93 persen, dan tekanan udara 563-686 mmHg.
Sebelumnya, per 14 Januari 2021 BPPTKG mencatat volume kubah lava Gunung Merapi telah mencapai 46.766 meter kubik dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 meter kubik per hari.
Berdasarkan hasil pengamatan selama sepekan terakhir, dari 8 hingga 14 Januari 2021, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Baca juga: BPPTKG: Volume kubah lava Gunung Merapi capai 46.766 meter kubik
Baca juga: Pemda DIY pastikan layanan pengungsi Merapi tidak terpengaruh PTKM
Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan meliputi area dalam radius lima kilometer dari puncak gunung.
BPPTKG menyarankan aktivitas penambangan di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi di kawasan rawan bencana dihentikan serta meminta para pelaku wisata dan pendaki tidak melakukan kegiatan di kawasan rawan bencana.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Berita Terkait
Gunung Ruang Sulut naik level "awas", 828 warga dievakuasi
Kamis, 18 April 2024 17:32
Masyarakat diimbau tak beraktivitas dekat kawah Gunung Semeru
Sabtu, 4 Desember 2021 19:01
Breaking News - Gunung Semeru luncurkan abu panas
Sabtu, 4 Desember 2021 16:56
Ditetapkan, tanggap darurat erupsi Merapi hingga 30 November
Sabtu, 7 November 2020 11:04
Potensi runtuhnya kubah lava Merapi
Jumat, 10 April 2020 15:01
Gunung Merapi kembali erupsi
Jumat, 10 April 2020 11:48
Merapi kembali meletus
Kamis, 2 April 2020 17:58
Gunung Merapi kembali meletus
Minggu, 29 Maret 2020 0:19