Kalimantan Utara akan jadikan kepiting "branding" unggulan

id kepiting bakau,kaltar,produk unggulan daerah,mendagri tito karnavian

Kalimantan Utara akan jadikan kepiting "branding" unggulan

Gubernur Kalimantan Utara Zainal A Paliwang di Tanjung Selor, Kamis.  (PO/Adpim)

Tanjung Selor (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Utara akan menjadikan kepiting sebagai merek unggulan daerah sebagaimana arahan Mendagri Tito Karnavian agar pemda menciptakan brandingdaerah sesuai produk unggulan setiap provinsi.

“Kita akan menjadikan hasil perikanan sebagai branding dan ikon daerah, salah satunya kepiting. Jika berbicara kepiting, orang sudah tahu bahwa itu adalah Kalimantan Utara karena komoditas perikanan sejak lama menjadi andalan,” kata Gubernur Kalimantan Utara Zainal A Paliwang di Tanjung Selor, Kamis.

Kaltara selain dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kepiting untuk perdagangan antarpulau juga sebagai provinsi eksportir kepiting.

Kaltara juga memiliki makanan khas yang sudah cukup terkenal seperti masakan kepiting kenari Tarakan.

Rencana itu disebutkan Gubernur Kaltara akan dirapatkan lebih dahulu dengan tim terkait beserta organisasi perangkat daerah dan tokoh masyarakat.

Jika seluruh pihak terkait telah setuju maka Pemprov Kalimantan Utara akan membangun tugu kepiting bakau berukuran besar di Tanjung Selor, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara.

“Tentu akan kita akan menyusun rencana induk dan melakukan musyawarah dengan para tokoh apakah kepiting itu dapat kita jadikan ikon yang betul-betul menjual tidak saja di level nasional tetapi sampai internasional,” ujarnya.

Gubernur Kaltara juga menyebutkan Mendagri mendorong daerah tidak hanya membuat slogan seperti kota indah, bersih, dan berseri. Tetapi harus dibarengi dengan merek unggulan daerah.

“Misal branding Kalimantan Utara adalah kepiting bakau, maka pengembangan dari hulu hingga hilirnya harus berjalan mulai dari usaha pembibitan, perawatan, panen, sampai menjadi produk-produk turunan kepiting. Selama ini kepiting langsung diekspor saja,” ujar dia.

Sementara itu, data dari Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Tarakan M Roy Pahlavi mencatat ekspor kepiting bakau meningkat pada Juli 2022 yakni sebanyak 152.878 kilogram (kg) dengan frekuensi pengiriman sebanyak 57 kali.

Negara tujuan ekspor adalah Malaysia, tepatnya di Tawau, Negara Bagian Sabah.

Jumlah itu meningkat meningkat drastis dibanding Juni 2022 sebanyak 114.077 kg dengan frekuensi pengiriman 35 kali. Pada Agustus 2022 naik menjadi 208.648 kg dengan 92 kali pengiriman.