Tanjung Selor (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) aktif mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi yang rutin digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI).
Pada rakor yang dipimpin langsung Mendagri Tito Karnavian ini, disampaikan ada 10 komoditas yang memberi andil utama terhadap kenaikan atau penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu keempat bulan Agustus ini.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Amalia Adininggar Widyasari mengatakan, tiga komoditas tertinggi diantaranya adalah cabe rawit, cabe merah, dan beras. Sebanyak 51 kab/kota mengalami kenailan cabe rawit, sementara itu untuk cabe merah sebantak 39 kab/kota di mana sebelumnya hanya 26 kab/kota yang mengalami kenaikan, dan beras mulai terlihat tanda-tanda penyumbang kenaikan IPH di mana minggu lalu 24 kab/kota mengalami kenaikan dan saat ini 34 kab/kota.
Dinyatakan pula, menjadi catatan postif komoditas yang mengalami penurunan dan tidak lagi menjadi pemberi andil utama dalam kenaikan IPH adalah daging ayam ras dan telur ayam di mana harga sangat terkendali dan sudah mengalami penurunan.
Selanjutnya, perkembangan harga cabe rawit dari 6 bulan terakhir, terlihat di bulan Agustus terjadi kenaikan harga secara bertahap namun di minggu keempat ini relatif stagnan,
“Jadi tidak ada kenaikan tetapi stagnan berada di level yang cukup tinggi,”kata Amalia
Sementara itu untuk cabe merah menurut data yang dilampirkan, cabe merah terlihat tanda-tanda kenaikan belum ada stagnasi meskipun dilihat dari bulan Juli masih relatif lebih rendah tetapi kenaikan cabe merah ini terus meningkat dibeberapa minggu ini dan beberapa daerah mengalami kenailan.
“Cabe rawit dan cabe merah ini adalah komoditas yang sangat rentan terhadap cuaca, sehingga penyebab penurunan pasokan adalah karena musim kemarau yang kita alami beberapa bulan terakhir ini,” lanjutnya, Senin (28/08).
Di samping itu Amalia mengingatkan, perkembangan harga beras perlu diperhatikan karena rata-rata harga beras di bulan Agustus dibandingkan enam bulan sebelumnya ini relatif lebih tinggi dibandingkan harag beras sebelumnya yang mencapai Rp12.454. Harga ini tertinggi dibandingkan harga rata-rata 6 bulan sebelumnya.
“Dan menjadi catatan kita bersama adalah semakin banyaknya kab/kota yang sudah mengalami kenaikan harga beras sampai pada minggu keempat ini dibandingkkan bulan Juli 2023. Jadi kalau kita catat di minggu keempat saja, ada 201 yang mengalami kenaiklan harga beras. Kenaikan ini penyebabnya adanya penururnan pasokan yang mulai berkurang seiring dengan penurunan aktivitas panen,” terangnya.
Harga beras tertinggi terjadi di wilayah/pulau Papua, Maluku, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Bali-Nusra, dan Jawa.
Namun demikian, lanjut Amalia, jika dibandingkan dengan cabe rawit dan cape merah dispartias harga beras tidak terlalu signifikan. Harga komoditas beras relatif mirip antara wilayah barat dan timur Indonesia.
“Bapak, ibu mungkin beras ini perlu kita antisipasi ke depan. Karena di bulan Juli pun inflasi beras menurut wilayah 85 kab/kota mengalami inflasi, 5 kab/kota deflasi. Kemudian beras berpotensi menyumbang inflasi hingga akhir tahun jika kita tidak menyiapkan langkah-langkah mitigasi dan antisipasi dari sekarang,” pungkasnya.(dkisp)
Baca juga: Upaya tekan kemiskinan, Gubernur apresiasi Tim SKALA
Baca juga: Festival olahraga tradisional beri dampak perekonomian di Krayan
Baca juga: Persiapan HUT ke-11, Pemprov bakal gelar hiburan rakyat
Baca juga: Kampanye optimalisasi Timbang Bulan Posyandu Menuju Generasi Bebas Stunting
Baca juga: Program Beasiswa Kaltara Unggul dibuka untuk 7.000 penerima
Baca juga: Gubernur lepas kontingen pelajar Kaltara menuju POPNAS XVI Palembang
Berita Terkait
Kantor Biro Antara di Kaltara Diresmikan di Bulungan
Rabu, 11 Desember 2024 18:00
Gubernur Dukung Perkembangan Olahraga Tenis di Kaltara
Minggu, 8 Desember 2024 21:36
Gubernur Koordinasikan Pengamanan Logistik BBM Di Kaltara
Minggu, 8 Desember 2024 21:04
Gubernur Minta Penetapan Upah Minimum Perhatikan Asas Keadilan
Minggu, 8 Desember 2024 20:54
Pemprov Kaltara Siap Antisipasi Lonjakan Penumpang Jelang Nataru 2025
Minggu, 8 Desember 2024 17:23
Gubernur Kaltara Hadiri HUT Ke-74 Polairud Baharkam Polri
Rabu, 4 Desember 2024 19:31
Gubernur Kaltara Berharap Pengelolaan Lingkungan Menjadi Prioritas
Rabu, 4 Desember 2024 18:59
Kapolda Kaltara Berikan Surprise dan Ucapan Selamat atas Kenaikan Pangkat Kajati
Selasa, 3 Desember 2024 6:19