Nunukan (ANTARA) - Pada momen Idul Fitri 1440 Hijriyah, Konsulat RI Tawau Negeri Sabah Malaysia menggelar sholat Id dan open house bersama warga negara Indonesia (WNI).
Sholat Id bertempat di Halaman Wisma Indonesia di Tawau, Rabu, diikuti 200 lebih WNI termasuk staf konsulat dan Diaspora Indonesia.
Bertindak selaku imam dan khatib adalah Ustadz Nazar Zul, WNI yang sudah tinggal di Sabah lebih dari 30 tahun.
Dalam ceramahnya Ustadz Nazar Zul menyampaikan esensi Ramadhan dan berpuasa adalah 'tahzibul nafsi' atau mengendalikan diri sendiri.
Ia menyinggung esensi jihad dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini bukan dengan berperang. Tetapi, lebih utama mampu mengendalikan diri sendiri sambil membangun masyarakat yang bermartabat, adil dan makmur.
Sedangkan, Konsul RI Tawau, Sulistijo Djati Ismojo menyatakan, untuk menyambut Ramadhan dan dalam rangka pembinaan WNI di wilayah kerjanya, pihaknya telah menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain buka puasa dan tarawih bersama di wisma dan Kantor Konsulat RI Tawau.
Selain itu, KRI Tawau juga mengunjungi dan bersilaturahmi dengan WNI yang berada di perusahaan perkebunan dan pabrik-pabrik yang tersebar di wilayah kerjanya dan WNI yang tengah menjalani hukuman di penjara Tawau.
Sepanjang bulan Ramadhan 1440 H tersebut, Konsulat RI Tawau melibatkan pemuka agama setempat khususnya untuk memberikan siraman rohani, pengingat dan penghiburan bagi WNI yang mayoritas bekerja sebagai buruh kebun sawit di wilayah kerja KRI Tawau.
Momen lebaran Idul Fitri 2019 Masehi ini ditutup dengan ramah tamah, berfoto bersama dan santap pagi menu Indonesia yang telah disiapkan oleh Dharma Wanita Persatuan Konsulat RI Tawau.
Makan bersama tersebut juga dikemas dalam open house KRI Tawau bersama WNI di negara itu.
Sholat Id bertempat di Halaman Wisma Indonesia di Tawau, Rabu, diikuti 200 lebih WNI termasuk staf konsulat dan Diaspora Indonesia.
Bertindak selaku imam dan khatib adalah Ustadz Nazar Zul, WNI yang sudah tinggal di Sabah lebih dari 30 tahun.
Dalam ceramahnya Ustadz Nazar Zul menyampaikan esensi Ramadhan dan berpuasa adalah 'tahzibul nafsi' atau mengendalikan diri sendiri.
Ia menyinggung esensi jihad dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini bukan dengan berperang. Tetapi, lebih utama mampu mengendalikan diri sendiri sambil membangun masyarakat yang bermartabat, adil dan makmur.
Sedangkan, Konsul RI Tawau, Sulistijo Djati Ismojo menyatakan, untuk menyambut Ramadhan dan dalam rangka pembinaan WNI di wilayah kerjanya, pihaknya telah menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain buka puasa dan tarawih bersama di wisma dan Kantor Konsulat RI Tawau.
Selain itu, KRI Tawau juga mengunjungi dan bersilaturahmi dengan WNI yang berada di perusahaan perkebunan dan pabrik-pabrik yang tersebar di wilayah kerjanya dan WNI yang tengah menjalani hukuman di penjara Tawau.
Sepanjang bulan Ramadhan 1440 H tersebut, Konsulat RI Tawau melibatkan pemuka agama setempat khususnya untuk memberikan siraman rohani, pengingat dan penghiburan bagi WNI yang mayoritas bekerja sebagai buruh kebun sawit di wilayah kerja KRI Tawau.
Momen lebaran Idul Fitri 2019 Masehi ini ditutup dengan ramah tamah, berfoto bersama dan santap pagi menu Indonesia yang telah disiapkan oleh Dharma Wanita Persatuan Konsulat RI Tawau.
Makan bersama tersebut juga dikemas dalam open house KRI Tawau bersama WNI di negara itu.