Tarakan (ANTARA) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Kepulauan Riau mengunjungi Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan, Sabtu.
Salah satu Program Bakti Hadir Untuk Negeri (BHUN) Kementerian BUMN adalah Pertukaran Pelajar antar Provinsi atau sering disebut SMN.
Pertukaran pelajar antara SMN Kalimantan Utara (Kaltara) dan SMN Kepri bertujuan agar para peserta SMN bisa mengenal keragaman nusantara terlebih di Kaltara mulai dari budaya, bahasa, pariwisata, potensi daerah hingga peran BUMN hingga pelosok negeri.
Bekantan adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan.
Wisata edukasi peserta SMN Kepri sebanyak 23 peserta ditambah lima orang guru pendamping ke lokasi Konservasi Mangrove dan Bekatan di kota Tarakan. Selain mempelajari ekosistem mangrove, pada kesempatan itu juga mereka dapat mengamati langsung tingkah lucu satwa bekatan yang sekaligus menjadi ikon pariwisata kota Tarakan.
Antusias Peserta SMN Kepri dan kegembiraan tercemin dari wajah Peserta SMN Kepri ketika melihat langsung bekantan dan kesempatan ini tidak di sia-siakan untuk memotret langsung bekantan, banyak hal yang didapat dan difahami tentang keistimewaan bekantan, antara lain : monyet proboscis hanya ditemukan di Indonesia, Brunei dan Malaysia.
Monyet proboscis mendiami hutan diterocarp-kerangas campuran, hutan mangrove dan hutan dataran rendah di dekat air tawar dan sungai. Umurnya sampai 20 tahun di alam bebas dan sampai 30 tahun di penangkaran.
Bulu monyet proboscis dewasa berwarna oranye terang, coklat kemerahan, coklat kekuningan atau bata merah. Bagian belakang berwarna abu-abu muda, kekuningan, atau keabu-abuan sampai cahaya oranye.
Dan lengan, kaki, dan ekor Berwarna abu-abu,Wajah mereka berwarna krem dengan mata cokelat kecil dan terlihat cerdas.
Semoga edukasi atas kunjungan ke lokasi Konservasi Mangrove dan Bekantan di Kota Tarakan, dapat menumbuhkan kecintaan pada lingkungan dan rasa bangga kepada negaranya.
Baca juga: Tiga BUMN gelar kegiatan BHUN di Tarakan
Baca juga: Peserta SMN 2019 Kaltara tiba di Tanjung Pinang
Salah satu Program Bakti Hadir Untuk Negeri (BHUN) Kementerian BUMN adalah Pertukaran Pelajar antar Provinsi atau sering disebut SMN.
Pertukaran pelajar antara SMN Kalimantan Utara (Kaltara) dan SMN Kepri bertujuan agar para peserta SMN bisa mengenal keragaman nusantara terlebih di Kaltara mulai dari budaya, bahasa, pariwisata, potensi daerah hingga peran BUMN hingga pelosok negeri.
Bekantan adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan.
Wisata edukasi peserta SMN Kepri sebanyak 23 peserta ditambah lima orang guru pendamping ke lokasi Konservasi Mangrove dan Bekatan di kota Tarakan. Selain mempelajari ekosistem mangrove, pada kesempatan itu juga mereka dapat mengamati langsung tingkah lucu satwa bekatan yang sekaligus menjadi ikon pariwisata kota Tarakan.
Antusias Peserta SMN Kepri dan kegembiraan tercemin dari wajah Peserta SMN Kepri ketika melihat langsung bekantan dan kesempatan ini tidak di sia-siakan untuk memotret langsung bekantan, banyak hal yang didapat dan difahami tentang keistimewaan bekantan, antara lain : monyet proboscis hanya ditemukan di Indonesia, Brunei dan Malaysia.
Monyet proboscis mendiami hutan diterocarp-kerangas campuran, hutan mangrove dan hutan dataran rendah di dekat air tawar dan sungai. Umurnya sampai 20 tahun di alam bebas dan sampai 30 tahun di penangkaran.
Bulu monyet proboscis dewasa berwarna oranye terang, coklat kemerahan, coklat kekuningan atau bata merah. Bagian belakang berwarna abu-abu muda, kekuningan, atau keabu-abuan sampai cahaya oranye.
Dan lengan, kaki, dan ekor Berwarna abu-abu,Wajah mereka berwarna krem dengan mata cokelat kecil dan terlihat cerdas.
Semoga edukasi atas kunjungan ke lokasi Konservasi Mangrove dan Bekantan di Kota Tarakan, dapat menumbuhkan kecintaan pada lingkungan dan rasa bangga kepada negaranya.
Baca juga: Tiga BUMN gelar kegiatan BHUN di Tarakan
Baca juga: Peserta SMN 2019 Kaltara tiba di Tanjung Pinang