Tarakan (ANTARA) - Prakirawan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), William Sinaga mengatakan saat ini kepadatan kabut sudah mengalami pengurangan.
"Cuaca hari ini, kabutnya sudah mulai berkurang dari jarak pandang hanya sekilo, sekarang sudah menjadi empat kilometer," kata William di Tarakan, Senin.
Menurutnya penerbangan sudah berjalan seperti biasa, meski belum 100 persen normal cuma untuk saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya.
Dia menjelaskan jika beberapa hari kemudian beberapa wilayah di Kaltara memiliki potensi diguyur hujan dalam intensitas kecil hingga besar.
Diharapkan dengan turunnya hujan dapat membantu untuk menghilangkan kabut yang menganggu aktivitas masyarakat
"Kita berharap semoga daratan Kaltara diguyur hujan agar kabutnya bisa menghilang. Untuk besok lusa tanggal 18 September itu ada potensi hujan kecil hingga sedang," kata William.
Sedangkan titik panas (hotspot) ada di Bulungan tepatnya Tanjung Palas Timur dan Tanjung Palas sebanyak 25 dan di Malinau sebanyak satu hot spot.
Baca juga: Instruksi Gerak Cepat Penanganan Kabut Asap
Baca juga: Dinkes Tarakan berusaha menekan angka penderita ISPA saat kabut asap
"Cuaca hari ini, kabutnya sudah mulai berkurang dari jarak pandang hanya sekilo, sekarang sudah menjadi empat kilometer," kata William di Tarakan, Senin.
Menurutnya penerbangan sudah berjalan seperti biasa, meski belum 100 persen normal cuma untuk saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya.
Dia menjelaskan jika beberapa hari kemudian beberapa wilayah di Kaltara memiliki potensi diguyur hujan dalam intensitas kecil hingga besar.
Diharapkan dengan turunnya hujan dapat membantu untuk menghilangkan kabut yang menganggu aktivitas masyarakat
"Kita berharap semoga daratan Kaltara diguyur hujan agar kabutnya bisa menghilang. Untuk besok lusa tanggal 18 September itu ada potensi hujan kecil hingga sedang," kata William.
Sedangkan titik panas (hotspot) ada di Bulungan tepatnya Tanjung Palas Timur dan Tanjung Palas sebanyak 25 dan di Malinau sebanyak satu hot spot.
Baca juga: Instruksi Gerak Cepat Penanganan Kabut Asap
Baca juga: Dinkes Tarakan berusaha menekan angka penderita ISPA saat kabut asap