Tarakan (ANTARA) - Sekolah Kader Pengawas Partisipatif ( SKPP) kembali di gelar Bawaslu Kaltara untuk kesekian kalinya jelang pemilihan serentak kepala daerah tahun 2024, dengan tema kolaborasi pengawasan partisipatif bersama masyarakat untuk pemilihan provinsi kalimantan utara yang bermartabat. Hotel Lotus Tarakan.
Anggota Bawaslu Kaltara, Arif Rochman, dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pencegahan pelanggaran pada pemilihan sesuai regulasi yang berlaku melalui pengawasan partisipatif.
”kenapa Bawaslu Kaltara mengumpulkan teman-teman melalui sekolah kader pengawas partisipatif karena di dalam undang-undang nomor 7 tahun 2017 pasal 97 huruf A di sebutkan bahwa salah satu tugas dari pada Bawaslu adalah melakukan pencegahan terhadap pelanggaran pemilu dan sengketa proses pemilu kemudian dilanjutkan lagi di pasal 98 ayat 1 huruf D bahwa dalam melakukan pencegahan Bawaslu meningkatkan pengawasan partisipatif”, terangnya.
Baca juga: Bawaslu Kaltara nilai metode film cinema efektif libatkan masyarakat awasi Pilkada
Bawaslu Kembali gelar SKPP, kolaborasi pengawasan partisipatif masyarakat pada Pilkada (Cica Andriyani/ANTARA Kaltara)
”termasuk didalamnya adalah mengagendakan sekolah kader pengawas partisipatif agar teman-teman semua paham terhadap pemilu, paham terhadap demokrasi sehingga saat ini kita laksanakan dan nantinya akan memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara didalam melaksanakan mensukseskan pemilu dan juga pemilihan”, tambah Arif.
Nur Asikin, selaku narasumber dari pihak akademisi, menyampaikan dalam materinya bahwa pentingnya pengawasan partisipatif dalam pemilu maupun pemilihan karna jumlah dari pengawas tersebut masih belum memadai atau terbatas sementara banyaknya peristiwa dalam tahapan yang harus di awasi.
”mengapa Bawaslu mengadakan SKPP ini karena Bawaslu kurang orang dan kalian sebagai peserta bukan hanya datang ke TPS untuk mecoblos tapi kalian sebagai masyarakat bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan pemilu atau pemilihan”, ungkapnya.
Selain itu, H. Mumaddadah, juga sebagai akademisi menyampaikan bahwa, ”kalau mau pilkada kita ini berkualitas maka pemilihnya harus memiliki integritas, ingat baik-baik kalo pemilihnya sudah berintegritas yakin dan percayalah pilkada di kaltara ini akan berkualitas”, tegasnya.
Baca juga: Total DPTb di Bulungan capai 917 pada Pilkada 2024
Dihadirkan pula penggiat pemilu, Suryani, serta peserta dari mahasiswa dan berbagai oganisasi mahasiswa seperti Badan eksekutif mahasiswa, Himpunan mahasiswa islam (HMI), pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII), LMND, GMKI, IMM, GMNI.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, Arif Rochman menyampaikan pesan kepada peserta dengan ajakan, ”mari secara bersama-sama jaga pemilu kita besok dengan baik, seandainya menemukan adanya potensi pelanggaran silahkan dilaporkan kepada penyelenggara pemilu terutama kepada Bawaslu”, tutupnya.
Baca juga: Bawaslu Kaltara lakukan pemetaan potensi TPS rawan Pilkada 2024
Bawaslu Kembali gelar SKPP, kolaborasi pengawasan partisipatif masyarakat pada Pilkada (Cica Andriyani/ANTARA Kaltara)
Anggota Bawaslu Kaltara, Arif Rochman, dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pencegahan pelanggaran pada pemilihan sesuai regulasi yang berlaku melalui pengawasan partisipatif.
”kenapa Bawaslu Kaltara mengumpulkan teman-teman melalui sekolah kader pengawas partisipatif karena di dalam undang-undang nomor 7 tahun 2017 pasal 97 huruf A di sebutkan bahwa salah satu tugas dari pada Bawaslu adalah melakukan pencegahan terhadap pelanggaran pemilu dan sengketa proses pemilu kemudian dilanjutkan lagi di pasal 98 ayat 1 huruf D bahwa dalam melakukan pencegahan Bawaslu meningkatkan pengawasan partisipatif”, terangnya.
Baca juga: Bawaslu Kaltara nilai metode film cinema efektif libatkan masyarakat awasi Pilkada
”termasuk didalamnya adalah mengagendakan sekolah kader pengawas partisipatif agar teman-teman semua paham terhadap pemilu, paham terhadap demokrasi sehingga saat ini kita laksanakan dan nantinya akan memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara didalam melaksanakan mensukseskan pemilu dan juga pemilihan”, tambah Arif.
Nur Asikin, selaku narasumber dari pihak akademisi, menyampaikan dalam materinya bahwa pentingnya pengawasan partisipatif dalam pemilu maupun pemilihan karna jumlah dari pengawas tersebut masih belum memadai atau terbatas sementara banyaknya peristiwa dalam tahapan yang harus di awasi.
”mengapa Bawaslu mengadakan SKPP ini karena Bawaslu kurang orang dan kalian sebagai peserta bukan hanya datang ke TPS untuk mecoblos tapi kalian sebagai masyarakat bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan pemilu atau pemilihan”, ungkapnya.
Selain itu, H. Mumaddadah, juga sebagai akademisi menyampaikan bahwa, ”kalau mau pilkada kita ini berkualitas maka pemilihnya harus memiliki integritas, ingat baik-baik kalo pemilihnya sudah berintegritas yakin dan percayalah pilkada di kaltara ini akan berkualitas”, tegasnya.
Baca juga: Total DPTb di Bulungan capai 917 pada Pilkada 2024
Dihadirkan pula penggiat pemilu, Suryani, serta peserta dari mahasiswa dan berbagai oganisasi mahasiswa seperti Badan eksekutif mahasiswa, Himpunan mahasiswa islam (HMI), pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII), LMND, GMKI, IMM, GMNI.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, Arif Rochman menyampaikan pesan kepada peserta dengan ajakan, ”mari secara bersama-sama jaga pemilu kita besok dengan baik, seandainya menemukan adanya potensi pelanggaran silahkan dilaporkan kepada penyelenggara pemilu terutama kepada Bawaslu”, tutupnya.
Baca juga: Bawaslu Kaltara lakukan pemetaan potensi TPS rawan Pilkada 2024