Pengeroyokan suporter di Malaysia disebut hoaks

id Suporter indonesia dikroyok

Pengeroyokan suporter di Malaysia disebut hoaks

Kantor PDRM Bukit Aman. Foto ANTARA/MStar (1) (Ant)

Tanjung Selor (ANTARA) - Pihak Malaysia sebut hoaks rekaman video viral tentang pengeroyokan seorang warga Indonesia yang dituduh melibatkan suporter sepak bola negeri jiran di Stadion Bukit Jalil, belum lama ini.

Menpora Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman menolak meminta maafkarena menyatakan itu hoaks, termasuk salah satu media online Malaysia bharian.comterbit Ahad (24/11/2019).

Cek beritanya :
https://www.bharian.com.my/berita/kes/2019/11/631447/video-viral-lelaki-indonesia-dibelasah-adalah-kes-samun

bharian.comdalam beritanya dengan judul "Video viral lelaki Indonesia dibelasah adalah kes samun"

Tulisan aslinya sebagai berikut:

Rakaman video viral memaparkan insiden seorang lelaki warga Indonesia yang dibelasah sekumpulan individu baru-baru ini tiada kaitan dengan perlawanan bola sepak kelayakan Piala Dunia Qatar 2022 antara skuad Harimau Malaya dan Garuda.



Sebaliknya, polis mengesahkan insiden berlaku dipercayai berkaitan satu laporan berhubung kes samun yang dilaporkan berlaku di Bukit Bintang, di sini pada awal pagi Rabu lalu.

Pengarah Jabatan Siasatan Jenayah Bukit Aman, Datuk Huzir Mohamed, berkata pihaknya menerima satu laporan dibuat seorang lelaki warga Indonesia dikenali sebagai Fuad Naji pada 8 malam Rabu lalu.

“Mangsa melaporkan bahawa dia dipukul sekumpulan individu dipercayai rakyat tempatan sekitar jam 2 pagi hari sama. Hasil siasatan dijalankan mendapati insiden itu tiada kaitan dengan perlawanan bola sepak antara Malaysia dengan Indonesia yang berlangsung di Stadium Nasional Bukit Jalil.

“Kes diklasifikasikan sebagai kes samun mengikut Seksyen 392/397 Kanun Keseksaan. Setakat ini siasatan mendapati mangsa kehilangan pasport dan sejumlah wang dalam insiden berkenaan,” katanya dalam satu kenyataan media yang dikeluarkan awal pagi ini.

Bagaimanapun, beliau berkata, motif kejadian tidak dapat dipastikan berikutan pegawai penyiasat tidak dapat merekodkan keterangan mangsa.

“Mangsa menghilangkan diri selepas dinasihatkan untuk mendapatkan rawatan sebaik selesai membuat laporan di pondok polis hospital. Usaha mengesan lelaki itu di kawasan penginapannya juga menemui jalan buntu.

“Justeru, polis menggesa mangsa dan rakannya tampil berjumpa dengan pegawai penyiasat bagi siasataan lanjut. Polis juga meminta bantuan dari kedutaan Indonesia untuk memaklumkan perkara ini kepada mangsa,” katanya.

Huzir berkata, berkenaan siasatan terhadap penyebaran video pergaduhan berkenaan, polis sedang mengesan dan mengenal pasti individu yang merakam serta menyebarkannya.

“Individu atau saksi yang mempunyai maklumat berhubung perkara itu diminta tampil untuk membantu siasatan,” katanya.


Rekaman video viraldi berbagai "flatform" media sosial di Indonesia disebut usai pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Indonesia lawan Malaysia.

Sebelumnya, Direktur Departemen Investigasi Kriminal Polisi Diraja Malaysia (Pu DRM) telah menerima laporan video pemukulan suporter Indonesia, yang diduga dilakukan suporter Malaysia.


“Video berdurasi 48 menit tersebut telah viral di media sosial diduga berkaitan sepak bola Indonesia melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil,” ujar Direktur Departemen Investigasi Kriminal Polisi Diraja Malaysia (PDRM) Komisioner Polisi Dato’ Huzir Bin Mohamedseperti diberitakan ANTARA Kuala Lumpur, Sabtu.

Huzir mengatakan pihaknya telah menerima satu laporan polisi agar kesahihan video tersebut diselidiki.

Baca juga:Kemenpora tunggu laporan PSSI terkait kericuhan di Bukit Jalil

Diberitahukan bahwa satu penyelidikan sedang dijalankan berdasarkan pasal 500 KUHP dan pasal 233 Akta Komunikasi dan Multimedia 1998.

“Berdasarkan penyelidikan awal PDRM percaya bahwa insiden tersebut tidak terjadi di Stadion Bukit Jalil,” katanya.

Dia mengatakan penyebaran video tersebut dipercayai dibuat untuk memburukkan reputasi Malaysia serta berdampak pada hubungan baik Indonesia dan Malaysia.

Baca juga:La Grande Indonesia: suporter Malaysia menyerang sampai hotel

Selain itu penyebaran video tersebut mempunyai agenda untuk membahayakan keselamatan masyarakat Malaysia di Indonesia.
Rekaman video viral tentang pengeroyokan seorang warga Indonesia yang dituduh melibatkan suporter sepak bola Malaysia di Stadion Bukit Jalil, belum lama ini.

Namun, pihak Menpora Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman menolak meminta maafkarena menyatakan itu hoaks, termasuk salah satu media online Malaysia bharian.com
https://www.bharian.com.my/berita/kes/2019/11/631447/video-viral-lelaki-indonesia-dibelasah-adalah-kes-samun

Kejadian disebut usai pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Indonesia lawan Malaysia.

Karena itu PDRM bekerjasama dengan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia sedang melaksanakan penyelidikan terperinci berkenaan video tersebut.

PDRM meminta individu yang menjadi korban agar tampil membuat laporan ke polisi.

Baca juga:PSSI surati FAM terkait insiden suporter di Kuala Lumpur

“Siapa saja orang yang menjadi saksi atau mempunyai informasi terkait insiden tersebut agar tampil membantu penyelidikan,” katanya.

Dia meminta masyarakat tidak menyebarkan pidato tersebut yang bisa menimbulkan kemarahan di Malaysia maupun Indonesia.

Baca juga:Indonesia desak Malaysia minta maaf terkait insiden pemukulan suporter

Baca juga:LGI desak pemerintah-PSSI tuntaskan kasus kekerasan suporter Malaysia