Gubernur minta untuk awasi pendatang dari daerah terpapar COVID-19

id corona

Gubernur minta untuk awasi pendatang dari daerah terpapar COVID-19

Para undangan menjalani pemeriksaan thermal scan saat Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Penyebaran Pandemi COVID-19 di ruang pertemuan Gedung Gabungan Dinas (GADIS) Pemprov Kaltara di Tanjung Selor, Selasa (17/3). Antara/Susylo Asmalyah

Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie meminta pada jajaran kesehatan bersama instansi terkait lainnya, untuk intens melakukan pengawasan dan identifikasi, utamanya terhadap warga yang baru datang dari daerah yang sudah terpapar virus Corona (COVID-19).

Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Penyebaran Pandemi COVID-19 di ruang pertemuan Gedung Gabungan Dinas (GADIS) Pemprov Kaltara di Tanjung Selor, Selasa.

Dalam rakor tersebut Irianto didampingi, diantaranya oleh Wakil Gubernur Kaltara, Udin Hianggio, Ketua DPRD Kaltara, Norhayati Andris), Danlantamal XIII Laksmana TNI Haris Bima Bayuseto dan perwakilan Polda Kaltara.Termasuk seluruh kepala daerah di Kaltara, pimpinan DPRD Kaltara, petinggi TNI/Polri di tingkat kabupaten/kota dan instansi vertikal serta lembaga terkait lainnya.

Kemudian pentingnya kewaspadaan, mengingat Kaltara sangat rentan terhadap penyebaran virus Corona, karena letaknya di perbatasan. Selain waspada, perlu mengedukasi masyarakat, mengenai apa itu virus Corona dan bagaimana penularannya, juga bagaimana mencegahnya.

“Masyarakat saya minta tidak panik, tidak perlu ketakutan yang berlebihan, yang terpenting waspada, dan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” kata Irianto.

Ditambahkannya bahwa sesuai Instruksi Presiden, di Kaltara juga ada kemungkinan besar melakukan revisi anggaran yang ada di APBD demi kepentingan penangganan COVID-19 dan melindungi masyarakat.

“Perlu perhatian serius melalui pengawasan dan pemantauan ketat di wilayah perbatasan. Salah satunya di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan karena dekat dengan Malaysia, yang mulai terdampak COVID-19. Seperti wilayah Tawau, Sabah. Untuk hal ini, saya memikirkan pentingnya meliburkan secara terbatas aktivitas sekolah di Pulau Sebatik dan langkah lainnya,” kata Gubernur.

Saat ini ada, 132 rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Indonesia. Khusus di Kaltara, yakni RSUD Provinsi Kaltara di Tarakan dan RSU Pemda Bulungan di Tanjung Selor.Namun perlu tambah satu RSU rujukan di Nunukan untuk penanganan COVID-19.

Kemudian untuk langkah mitigasi COVID-19 di Kaltara, perlunya pengawasan dan langkah selanjutnya untuk akses masuk orang di setiap bandara, pelabuhan dan titik akses lainnya.

“Serta bagaimana melakukan percepatan penanganan COVID-19.Ada yang menggunakan pola penangganan berbasis komunitas. Dalam pelaksanaannya, ditingkatkan langkah pelacakan atau pencarian, perawatan terisolatif dan lainnya yang dilakukan dalam sebuah tim tertentu. Insya Allah, hari ini akan dibentuk Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kalimantan Utara,” kata Irianto.

Dia juga menganjurkan bahwa setiap orang dalam pengawasan yang belum dinyatakan positif, agar spesimennya dikirimkan segera ke RS rujukan nasional guna dipastikan statusnya. Pemprov Kaltara juga akan membuat selebaran, baliho dan lainnya guna mensosialisasikan langkah penanganan dan kewaspadaan COVID-19 di Kaltara.

“Saya berharap, kepada para kepala daerah untuk dapat melakukan pembagian tugas di daerahnya dan melengkapi petugas yang ada dengan peralatan yang memadai. Untuk anggaran, akan didukung Pemprov Kaltara apabila anggaran daerah tidak mencukupi. Seperti untuk penyediaan peralatan yang dibutuhkan,” katanya.

Gubernur mengimbau kepada masyarakat, untuk tetap tenang, namun waspada. Selalu menjaga kesehatan dan kebersihan, baik diri sendiri maupun lingkungan.
Baca juga: Sri Mulyani siapkan DAK Kesehatan antisipasi COVID-19
Baca juga: COVID-19 jadi 172 kasus di Indonesia