Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hingga kini pemerintah telah menyalurkan Rp2,06 triliun dari total anggaran Rp3,14 triliun kepada Gugus Tugas COVID-19 dalam rangka penanganan wabah virus corona baru di Indonesia.
“Hingga saat ini realokasi anggaran telah disalurkan melalui Gugus Tugas COVID-19 di mana dari anggaran Rp3,14 triliun sudah disalurkan sebesar Rp2,06 triliun,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Ia merinci Rp2,06 triliun tersebut digunakan untuk penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan alat kesehatan di rumah sakit sebesar Rp1,09 triliun serta Rp975 miliar untuk penggantian klaim perawatan di 129 RS yang menangani pasien COVID-19.
Baca juga:Ketua Gugus Tugas minta tiga lembaga awasi dana bantuan COVID-19
“Saat ini jumlah klaim RS yang sudah dibayarkan sebesar Rp85,87 miliar untuk 1.888 pasien COVID-19,” ujarnya.
Sri Mulyani menuturkan realokasi danrefocusinganggaran di seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) dan daerah merupakan instruksi presiden yang bertujuan untuk mendukung bidang kesehatan, bantuan sosial, dan dunia usaha khususnya UMKM.
“Kita juga melakukan pemotongan anggaran untuk konsolidasi fiskal dan belanja-belanja yang tidak bisa dilaksanakan dalam kondisi COVID-19” katanya.
Ia menyebutkan melalui penetapan Perpres 54/2020 dilakukan penghematan lanjutan atas belanja K/L dengan bersumber dari kegiatan atau proyek yang terhambat akibat adanya pandemi COVID-19 atau dapat ditunda ke tahun berikutnya.
Ia mengatakan hasil realokasi anggaran itu ditujukan untuk K/L yang menangani COVID-19 seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pertahanan, Kepolisian Republik Indonesia, dan Kementerian Luar Negeri.
Baca juga:Gugus Tugas catat donasi penanganan COVID-19 capai Rp83 miliar
Tak hanya itu, pemerintah juga meminta kepada seluruh daerah agar melalukanrefocusingterutama pada DBH, DAU, dan DAK Fisik sehingga dapat menambah realisasi realokasi anggaran untuk penanganan COVID-19.
“Kita meminta kepada daerah untuk dapat melakukan refocusing terutama DBH, DAU, dan DAK fisik,” ujarnya.
Ia mengatakan sebanyak 479 daerah telah menyampaikan Laporan Penyesuaian APBD hingga 8 Mei 2020 dengan komposisi belanja mengalami perubahan yaitu penurunan belanja barang/jasa dari 24,87 persen menjadi 20,86 persen dan modal dari 18,16 persen menjadi 12,89 persen.
Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan terdapat kenaikan belanja lainnya yakni dari 24,63 persen menjadi 30,33 persen yang ditujukan untuk a.l. bansos dan belanja tidak terduga.
Ia menyebutkan total belanja yang direalokasi dan refocusing adalah Rp51,09 triliun dengan rincian Rp22,34 triliun ditujukan untuk bidang kesehatan, jaring pengaman sosial Rp18,88 triliun, dan penanganan dampak ekonomi Rp9,88 triliun.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Berita Terkait
Gugus Tugas kini kejar tes 30 ribu spesimen per hari
Kamis, 16 Juli 2020 15:46
Gugus Tugas: Jam kerja perlu diatur untuk adaptasi kebiasaan baru
Senin, 15 Juni 2020 19:23
Ini alasannya, DPRD Banjarmasin mundur dari Gugus Tugas COVID-19
Jumat, 5 Juni 2020 2:00
Ketua Gugus Tugas: bersiap hidup dengan ancaman COVID-19
Senin, 18 Mei 2020 19:16
Ini penjelasan Gugus Tugas, di bawah 45 tahun dapat bekerja
Selasa, 12 Mei 2020 15:40
Ketua gugus tugas akui tes COVID-19 terkendala SDM
Kamis, 7 Mei 2020 13:12
Gugus Tugas: Batasi keluar rumah untuk hentikan COVID-19
Senin, 4 Mei 2020 18:07
Gugus Tugas sebut Kasus positif COVID-19 di Jakarta mulai melambat
Senin, 27 April 2020 15:46