Tarakan (ANTARA) - Beberapa warga dari RT. 12 Kampung Swaran dan warga RT. 16 Jalan Damai Bhakti, Kelurahan Karang Harapan, Tarakan menapaki jalan baru yang menghubungkan dua wilayah tersebut. Perasaan senang terlihat dari wajah dari mereka yang tua maupun yang muda saat menapaki jalan baru.
Selama puluh tahun warga di Kampung Swaran kalau hendak menuju arah Kota Tarakan harus melalui jalan berpuluh kilometer. Pada tanggal 20 Oktober 2020 merupakan sejarah baru bagi Kampung Swaran dan Jalan Damai Bhakti, karena jalan penghubung pendekat sudah rampung.
Jalan penghubung sepanjang 1.100 meter yang dibangun oleh personel TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke – 109 Kodim 0907/Tarakan dengan melibatkan masyarakat, Polri dan mahasiswa. Pelaksanaan TMMD dilaksanakan mulai 22 September hingga 21 Oktober 2020.
Program TMMD bersifat partisipatif dengan melibatkan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Kampung Harapan yang mengerahkan 150 personel TNI bersama 100 warga Kelurahan Karang Harapan merupakan lokasi sasaran kerja. Bukan hanya membangun jalan, tapi juga jembatan sepanjang delapan meter, lebar delapan meter dengan kedalaman empat meter dan dicor.
Dulu kawasan tersebut adalah rawa – rawa dengan lebar sungai sekitar dua meter, dimana antar kampung adalah hutan yang tidak dapat dilewati warga. Namun dengan gotong royong TNI memberdayakan masyarakat sekitar, Polri dan mahasiswa dengan menerobos onak dan duri dalam waktu tiga minggu akses jalan pendekat berhasil dibangun dan sudah dapat dilalui warga.
"Kami tidak mengabaikan kualitas. Tetap ada dari Dinas Pekerjan Umum Tarakan maupun dari Zidam VI/ Mulawarman yang mengawasi pembangunan jembatan. Sehingga kita berdiri disini kondisinya tidak goyang, sangat kokoh," kata Komandan Kodim 0907/Tarakan, Letkol Inf. Eko Antoni Chandra Lestianto selaku Dansatgas TMMD ke-109 di Tarakan, Sabtu (17/10).
Dia memastikan segala komposisi dan bahan yang digunakan dalam pengerjaan fisik di sasaran utama pembangunan jembatan berjalan sesuai standarisasi dari konsultan Dinas Pekerja Umum Kota Tarakan. Satgas TMMD mengerahkan segala potensi yang ada dalam mengerjakan programnya. Diantaranya melalui koordinasi rutin dengan perangkat desa termasuk RT, agar memaksimalkan keterlibatan warganya sampai semua sasaran benar-benar selesai 100 persen.
Tenun Toleransi
Selain itu dilakukan renovasi tiga tempat ibadah yakni Mesjid An Nur, Gereja Filadelpia dan Gereja Bethesda. “Semampu kamilah untuk membantu menyamankan dan memperindah Gereja dan Mesjid. Dan masyarakat memintanya,” kata Eko Antoni.
Operasi bhakti TNI ini, melibatkan Pemkot Tarakan selaku mitra kerja. Dengan tujuan yang tercipta dan terbina kemanunggalan TNI dan rakyat dalam rangka ketahanan nasional, melalui proses perencanaan yang mengutamakan aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah sasaran kerjadengan menggunakan perencanaan yang disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat di Kelurahan Karang Harapan.
Salah satu jemaat Gereja Filadelfia, Roni menyampaikan ucapan terima kasih dengan renovasi yang dilakukan oleh Satgas TMMD. “Kami sangat bersyukur kalau sasarannya adalah Gereja kami dan sungguh sangat terlihat perubahan dan manfaat yang dirasakan,” kata Roni di Tarakan, Selasa (20/10).
Hal senada disampaikan Pengurus Mesjid An Nur yang juga Ketua RT. 16 Kelurahan Karang Harapan, Saleh menyampaikan terima kasih kepada TNI, karena Mesjid ini sudah puluhan tahun tidak pernah diperbaiki. “Alhamdulillah dengan TMMD ini Mesjid kami menjadi bagus,” katanya.
Renovasi tiga tempat ibadah ini oleh Satgas TMMD yang bersinergi dengan masyarakat sekitar. Walaupun beda keyakinan warga membantu renovasi tempat ibadah agama lain. Hal ini memperindah tenun toleransi antar umat beragama di Tarakan. Serta menjaga kerukunan dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional.
Sebelum adanya renovasi terlihat warna bangunan Mesjid catnya sudah kusam dengan atap seng yang warnanya karatan. Setelah direnovasi dan dicat warna dan atapnya menjadi terlihat bersih dan terawat. Dinding Mesjid dicat warna hijau muda, terlihat jelas warnanya karena posisi Mesjid di pinggir jalan dekat sasaran kerja TMMD.
Demikian juga dengan Gereja Filadelfia dan Bethesda setelah dilakukan renovasi dalam program TMMD terlihat semakin bagus dan terawat bangunan. Hal ini tentunya memberikan kenyaman dan rasa aman bagi umat yang melaksanakan ibadah.
Sementara itu, Wali Kota Tarakan, Khairul memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah terlibat dalam kegiatan TMMD tahun ini, mulai dari TNI, Polri, organisasi masyarakat, dan masyarakat yang telah menyukseskan TMMD. Dikatakannya, bahwa pembangunan yang dilaksanakan dalam TMMD ini bermanfaat bagi masyarakat.
“TMMD ini juga sejalan dengan Visi dan Misi Kota Tarakan yang ada, yaitu Terwujudnya Tarakan Sebagai Kota Maju dan Sejahtera Melalui Smart City,” kata Khairul. Pemkot Tarakan mengelontorkan dana sebesar Rp1,852 miliar untuk program TMMD ke-109 di Tarakan.
Memperkokoh Ketahanan Nasional
Pelaksanaan program TMMD juga membantu Pemkot Tarakan dalam percepatan pembangunan dari daerah pinggiran, untuk memperkokoh kemanunggalan TNI dan rakyat serta mewujudkan pertahanan wilayah.
Selain itu, dilaksanakan juga kegiatan non fisik yakni wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan COVID-19, pengobatan massal, penyuluhan kamtibmas, penyuluhan pertanian, perikanan kelautan dan penyuluhan bahaya narkoba.
Kegiatan non fisik seperti wawasan kebangsaan dan bela negara dengan melakukan komunikasi sosial kepada warga salah satu upaya TNI AD dalam menangkal faham radikalisme baik yang berbasis agama maupun berbasis etnik. Serta memperkuat faham ideologi Pancasila dengan menangkal dan mengeliminir faham ideologi lain yang menyusup dalam bentuk baru.
Selain itu, penyuluhan bahaya narkoba dilaksanakan Satgas TMMD ke-109 ini untuk memperkokoh ketahanan nasional, dimana ancaman kejahatan narkoba diIndonesia merupakan bentuk kejahatan yang bersifat laten, dinamis, dan berdimensi transnasional sehingga menjadi tantangan bagi Bangsa Indonesia ke depan.
Kejahatan narkoba merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang mengancam dunia dan bisa digunakan sebagai salah satu senjata dalam proxy war untuk melumpuhkan kekuatan bangsa tanpa menggunakan kekuatan militer.
Dengan TMMD-109 di Kelurahan Karang Harapan yang sudah melaksanakan pembangunan fisik dan non fisik dengan pemberdayaan masyarakat merupakan ujung tombak pertahanan wilayah. Terbukanya akses jalan bukan saja membuka harapan secara fisik tapi juga wawasan menuju hal yang lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Rasa Haru Warnai Penyerahan Hasil TMMD Oleh Dandim Tarakan Kepada Masyarakat
Baca juga: Dandim 0907/Tarakan Serahkan Bukti Pencapaian TMMD ke Wali Kota
Berita Terkait
TMMD wilayah perbatasan resmi dimulai di Malinau
Jumat, 26 Juli 2024 3:34
TMMD di Kaltara, dari atasi stunting hingga mitigasi bencana
Kamis, 15 Juni 2023 10:32
TMMD Sebagai Pemantik Perekonomian Warga di Pantai Amal
Senin, 12 Juni 2023 8:16
Pangdam VI/Mulawarman menutup kegiatan TMMD pada empat Kodim
Kamis, 8 Juni 2023 19:38
Pangdam VI/Mulawarman Menutup Program TMMD ke-116 di Tarakan
Kamis, 8 Juni 2023 19:26
Pangdam VI/Mulawarman : TMMD membantu percepatan pembangunan pemda
Kamis, 8 Juni 2023 15:29
Satgas TMMD di Tarakan rampungkan seluruh pengerjaan tepat waktu
Rabu, 7 Juni 2023 20:37
Satgas TMMD rampungkan seluruh pengerjaan tepat waktu di Tarakan
Rabu, 7 Juni 2023 20:34