Memahami filsafat sejarah dengan Teori Hegel

id Hegel ,Filsafat

Memahami filsafat sejarah dengan Teori Hegel

George Wilhelm Friedrich Hegel (ca.wikiquote.org)

Tanjung Selor (ANTARA) - Filsafat suatu studi yang banyak dihindari oleh sebagian orang karena dianggap sulit untuk di pahami.

Filsafat yang berasal dari kata Yunani philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan.

Filsafat yang mempelajari tentang fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dengan mencari pertanyaan yang dimana jawaban tersebut sangat sulit untuk dicari dan dijawab.

Munculnya pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab ini seperti pemikiran think out of the boxpertanyaan tersebut bukan hanya sekali dijawab saja tetapi digali terus menerus.

Seseorang yang paham akan filsafat ini melihat dunia secara berbeda-beda karena itu memunculkan suatu pertanyaan yang unik.

Filsafat juga bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan dengan mempelajari filsafat cara pandang dan cara berpikir kita menjadi luas untuk melihat sesuatu dan menimbulkan suatu pertanyaan yag besar.

Pemikiran filsafat ini biasanya berasal dari logika yang bersifat rapi dan sangat teratur. Dengan cara berpikir yang berbeda inilah membuat seorang filsuf menjadi berorientasi.

Penulisan tentang filsafat kebanyakan juga berisikan tentang ide-ide ataupun berupa gagasan. Jawaban dari ide-ide ataupun gagasan itupun diungkapkan dengan baik secara observasi dan intropektif dengan deduksi dari teori tentang dunia.


Seorang filsuf bernama George Wilhelm Friedrich Hegel atau yang biasa dikenal dengan panggilan Hegel ini salah satu seorang filsuf yang beraliran idealis Jerman dan seorang ahli pikir modern yang memiliki pengaruh besar.

Pada saat ini pemikirannya menjadi sumber radikal yang banyak di pelajari oleh sebagian orang.

Hegel membuat sebuah gagasan berupa Dialektika atau lebih dikenal dengan Dialektika Hegel.

Karya Hegel yang paling terkenal dan paling banyak di kaji berjudul Phenomenology of Mind (Fenomenologi Ide) dan The Philosophy of History (Filsafat Sejarah).

Menurut Hegel, karya-karya yang telah ia tulis bukanlah suatu karya historis tetapi suatu kerangka kerja filsafat dan dalam karya tersebut Hegel menulis dalam bentuk fakta yang sangat konkret.

Gagasan Dialektika Hegel ini berupa metode yang memunculkan perkembangan dari kesadaran diri agar mencapai kesatuan dan kebebasan.

Konsep yang muncul dari dialetika Hegel berupa Tesis, Antitetis dan Sintetis.

Tiga konsep dalam dialetika Hegel ini biasanya muncul dengan kalimat “yang ada”, “yang tidak ada”, dan “menjadi”.

Konsep dialektika yang pertama, tesis, kedua sebagai lawan dari yang pertama yaitu antites, dan yang ketiga muncul untuk perdamaian yaitu sintetis.


Konsep dialektika Hegel ini juga bisa dijadikan contoh pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Pada konsep yang pertama yaitu Tesis: Bangsa asing yang datang dan menjajah Indonesia sangatlah kejam yang dimana tidak berperikemanusiaan dan tidak berperikeadilan hal ini membuat bangsa asing tersebut melanggar hak asasi bangsa-bangsa di dunia (tercantum dalam alinea I).

Konsep kedua yaitu Sintetis: penjajahan yang dihapuskan oleh para pejuang yang sangat gigih baik dengan cara propaganda gerakan bawah tanah maupun dengan cara represif atau persuasif (tercantum dalam alinea I dan II).

Konsep yang terakhir yaitu Sintetis: sintetis ini lahir karena perjuangan yang diperjuangkan dimenangkan oleh Indonesia.

Para pejuang berhasil mengusir bangsa Asing yang menjajah Indonesia dan melahirkan suatu kebebasan dan menyatakan kemerdekaan.

Kemerdekaan ini diperoleh dari hasil jerih payah dan juga ridho atas Tuhan yang Maha Esa (tercantum dalam alinea I dan II).

Dalam hal ini bisa disimpulkan bahwa konsep dialektika Hegel ini yang berupa tesis (penjajahan), antitetis (perjuangan), dan sintetis (kemerdekaan).

Sumber :
• Suyahmo. 2007. “Filsafat Dialetika Hegel: Relevansinya dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945” dalam Jurnal Humaniora, Vol. 19, No. 2, Hlm. 143-150.
• Nindito, Stefanus. 2005. “Fenomenologi Alfred Schutz: Studi tentang Kontruksi Makna dan Realitas dalam Ilmu Sosial” dalam Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 2, No. 1, Hlm. 79-94
• https://medium.com/@lisounair/melihat-sejarah-dengan-filsafat-hegel-aa86b782674d. Diakses pada 29 November 2020 pukul 11.15 WITA.
• http://lsfcogito.org/filsafat-sejarah-hegel-realitas-di-bawah-bayang-bayang-roh-absolut/#:~:text=Filsafat%20Sejarah%20Hegel%3A%20Realitas%20di%20Bawah%20Bayang%2DBayang%20Roh%20Absolut,-By&text=Secara%20garis%20besar%2C%20dapat%20diungkapkan,di%20mana%20Roh%20adalah%20penggeraknya. Diakses pada 29 November 2020 pukul 11.30 WITA.
• https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/dialektika-hegel/. Diakses pada 29 November 2020 pukul 10.10 WITA.


(Penulis: Anlisa Lailan Kamila,
semester 5
jurusan Ilmu Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang)