Tarakan (ANTARA) - Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali mengatakan bahwa lahan di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara sebanyak 70 persen dikuasai konsesi inhutani seperti kantor Pemkab Tana Tidung.
"Hampir 70 persen area di KTT berupa jalan dan berbagai infrastruktur yang ada adalah ijin pinjam pakai kawasan hutan produksi dari PT Adindo Hutani Lestari dan PT Intraca Wood dan HGB dari PT Inhutani Lestari," kata Ibrahim.
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan pertemuan bersama Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong didampingi Wakil Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Fernando Sinaga di Taman Arboretum, Kompleks Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta Selatan, Senin.
Hal itu mengakibatkan Pemkab Tana Tidung selama ini mengalami kesulitan melaksanakan pembangunan.
Ibrahim menjelaskan pertemuan hari ini adalah menindaklanjuti pertemuan dengan Wamen LHK, Wamen Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Fernando Sinaga yang sudah digelar sebelumnya pada Maret 2021 lalu di Samarinda.
"Sangatlah miris apa yang menimpa Kabupaten Tana Tidung yang telah terbentuk melalui UU nomor 34 tahun 2007 namun sampai saat ini sudah memasuki usia Kabupaten ke 13 tahun," katanya.
Namun sampai saat ini tak kunjung memiliki pusat pemerintahan kabupaten yang representatif dan milik sendiri lantaran masih ijin pinjam pakai kawasan hutan.
Sementara itu, anggota DPD RI yang berasal dari daerah pemilihan Kaltara Fernando Sinaga mengatakan, permasalahan konsesi lahan di Kabupaten Tana Tidung menjadi salah satu perhatian utamanya selama ini.
“Saya sebagai pimpinan Komite I DPD RI yang bermitra dengan Kementerian LHK akan terus melakukan pengawasan intensif agar permasalahan alih status lahan di Kabupaten Tana Tidung ini bisa segera terselesaikan," kata Fernando.
Kesempatan tersebut digunakan untuk mendesak pemerintah agar segera menyelesaikan Peraturan Menteri LHK terkait pelaksanaan teknis dari PP 43 tahun 2021 yang merupakan turunan dari UU Cipta Kerja.
Advokasi dan lobby juga akan digelar dalam waktu dekat dengan Kementerian ATR/BPN.
"Upaya advokasinya terkait keberadaan kantor Pemerintah Kabupaten Tana Tidung yang sudah bertahun–tahun mendiami lahan milik Inhutani dan dua perusahaan besar lainnya sehingga harus membayar sewa setiap tahunnya sampai miliaran rupiah," kata Fernando.
Baca juga: Waka Komite I DPD mengawasi ketat penyelesaian pertanahan di Kaltara
Berita Terkait
DPD LDII Kaltara Doakan Yansen-Suratno di Pilgub Kaltara
Senin, 11 November 2024 9:01
Dengar pendapat dengan DPD Laskar Anti korupsi Pejuang '45
Selasa, 28 November 2023 12:14
17 bakal calon DPD di Kaltara lolos verifikasi administrasi
Sabtu, 4 Februari 2023 14:14
PSI: Mantan narapidana jadi calon DPD bisa halangi orang baik
Senin, 23 Januari 2023 18:18
Sembilan bacalon DPD RI dari Kaltara memenuhi syarat dukungan minimal
Kamis, 19 Januari 2023 19:57
Musda ketiga DPD KNPI, Gubernur ingatkan pemuda Kaltara harus kompak
Minggu, 20 November 2022 15:53
Fernando : Penguatan DPD Menuju Bikameral yang Setara Butuh Dukungan Perguruan Tinggi
Selasa, 14 September 2021 11:40
DPD dan KPA Sepakat Mendorong Legislasi Reforma Agraria, Pertanahan dan Masyarakat Hukum Adat
Selasa, 7 September 2021 11:38