Lampung (ANTARA) -
Gus Yahya meraih 337 suara, sementara KiaiSaid Aqil memperoleh suara 210 dari total 548 suara yang masuk, baik dari pengurus cabang, wilayahmaupun luar negeri, sementara yang dinyatakan tidak sah satu suara.
Sebelum mengerucut pada dua nama, muncul sosok mantan Waketum PBNU As'ad Said Ali, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar, dan KH Ramadhan Buayo. Namun ketiganya gagal memenuhi syarat minimal 99 suara di penjaringan bakal calon Ketum PBNU.
Sementara Gus Yahya mengumpulkan 327 suara dan Said Aqil Siroj 205 suara pada proses penjaringan bakal calon Ketua Umum PBNU. Dengan demikian keduanya melaju ke tahap selanjutnya.
Pimpinan sidang Muhammad Nuh kemudian berdiskusi dengan Rais Aam yang baru saja terpilihMiftachul Akhyar. Jika direstui, maka kedua calon akan diajak untuk berdiskusi untuk musyawarah mufakat menentukan Ketua PBNU di antara mereka.
Kata mufakat tak juga tercapai, maka mekanisme pemilihan akan kembali menggunakan pemungutan suara dengan dua nama calon.
Jalannya sidang sendiri sempat diwarnai banjir interupsi dan membuat pemilihan diskors. Pasalnya, sebelum penjaringan bakal calon Ketum PBNU, sejumlah muktamirin menanyakan status 39 PCNU yang bermasalah dan meminta masalah tersebut mesti diselesaikan terlebih dahulu.
Baca juga:Yahya Cholil Staquf unggul pada penjaringan bakal calon Ketum PBNU
Gus Yahya, lahir di Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966. Ia merupakan kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Baca juga:Gus Yahya yakin Rais Aam tidak keberatan jika dia jadi Ketum PBNU
Pada 31 Mei 2018, Presiden Joko Widodo melantik Yahya sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Jauh sebelumnya, Gus Yahya pernah menjadi juru bicara Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, presiden keempat RI.
Baca juga:Miftachul Akhyar kembali jadi Rais Aam PBNU
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Masuki M. Astro
Berita Terkait
PBNU apresiasi Jokowi mulai berkantor di IKN
Selasa, 30 Juli 2024 14:37
PBNU: Jangan larut dalam opini menyudutkan Bendahara Umum PBNU
Sabtu, 14 Mei 2022 20:29
Terkait politik praktis, PBNU panggil PCNU Banyuwangi-Sidoarjo
Minggu, 23 Januari 2022 11:51
Yahya Cholil Staquf unggul pada penjaringan bakal calon Ketum PBNU
Jumat, 24 Desember 2021 7:53
Miftachul Akhyar kembali jadi Rais Aam PBNU
Jumat, 24 Desember 2021 3:39
Rais Aam PBNU terpilih Miftachul Akhyar diminta tak rangkap jabatan
Jumat, 24 Desember 2021 3:35
PBNU ajak agar alihkan dana kurban untuk bantu warga terdampak pandemi
Kamis, 15 Juli 2021 5:57
Demi kesehatan rakyat, PBNU minta Pilkada 2020 ditunda
Minggu, 20 September 2020 17:24